SEKATOJAMBI.COM, TANJAB TIMUR – Dua petani di Desa Air Hitam Ulu, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur diserang tawon vespa setelah tidak sengaja menggaruk sarang tawon vespa menggunakan alat berat di kebun.
Akibat serangan tawon ganas ini, salah satu petani meninggal dunia.
Kapolsek Sadu, AKP Edi Siswanto mengatakan insiden tersebut terjadi pada Sabtu (2/8/2025) sekitar pukul 11.13 WIB. Kata dia, korban ada 2 orang yakni Suprianto (38), seorang warga Kelurahan Wijaya Pura, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, mengalami luka parah dan saat ini tengah menjalani perawatan medis.
Sementara itu, rekannya, Muhammad Faisal (35), warga Desa Air Hitam, meninggal dunia saat mendapatkan perawatan di puskesmas.
Serangan tawon tersebut dimulai ketika kedua petani Suprianto dan M Faisal sedang melakukan aktivitas di lokasi perkebunan Parit 5 Kiri menggunakan excavator.
Di saat itu, keduanya mendapat serangan dari kerumunan Tawon Vespa. Diduga, alat berat yang mereka kendarai tanpa sengaja mengusik sarang dari tawon liar tersebut.
Usai disengat tawon itu, Suprianto menelpon temannya atas nama Kasnedi (39) warga Dusun IV, Desa Air Hitam Laut, lalu mengatakan bahwa mereka diserang kerumunan tawon liar dan korban minta dibawakan es batu untuk mengompres luka-lukanya.
Kemudian Kasnedi bersama rekannya, Ambo Upe dan Nurhidayah Wati, segera bergegas ke lokasi. Sesampainya di kebun, Kasnedi menemukan Suprianto duduk diatas tanah dalam keadaan lemas. Mereka langsung memberikan pertolongan dengan mengompres kepala korban menggunakan es batu.
Di saat itu juga, Ambo Upe menanyakan kepada Suprianto terkait keberadaan M Faisal. Korban menjawab jika temannya tersebut lari ke belakang alat berat saat diserang tawon.
“Ambo Upe lalu pergi ke belakang untuk mencari M Faisal dan sempat mematikan alat berat Excavator yang ditinggalkan oleh para korban,” ujarnya.
Tidak lama kemudian, Ambo Upe menemukan M Faisal yang sudah tergeletak tidak berdaya di tanah bekas tapak jalan yang dilalui alat berat tersebut dengan kondisi tubuh masih dikerumuni tawon liar.
Ambo Upe segera menarik M Faisal dan mengangkatnya ke sepeda motor untuk dibawa ke Puskesmas Air Hitam Laut.
Namun, setibanya di puskesmas, Faisal dinyatakan telah meninggal dunia.
Hasil pemeriksaan medis menunjukkan, kulit Faisal terluka parah di bagian wajah, leher, dada, tangan, dan kaki terkelupas selebar telapak tangan. Selain itu banyak bintik-bintik merah kehitaman akibat sengatan tawon.
“Sekira pukul 13.10 WIB, korban dibawa pihak keluarga ke rumah orangtuanya untuk disemayamkan,” katanya.
Menyusul kejadian ini, pihak kepolisian berencana melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian Faisal, namun pihak keluarga menolak dengan meneken surat perjanjian.


























