Kairo, 29 Maret 2023 – Atase Perdagangan (Atdag) KBRI Kairo M. Syahran Bhakti menjelaskan,
kehadiran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia dalam pameran Supermarket
Expo 2023 di Kairo, Mesir dapat membuka wawasan ekspor.
Sehingga, dapat meningkatkan devisa
atas ekspor produk unggulan dan produk kreatif ke pasar Mesir.
Hal ini diungkapkan Syahran menerima kunjungan UMKM binaan Koperasi dan UKM serta binaan
Bea Cukai Kementerian Keuangan dan BNI Sulawesi Selatan di ruang pamer KBRI Kairo pada
Minggu lalu (19/3).
Supermarket Expo 2023 telah usai digelar pada 15–21 Maret 2023 lalu di Cairo
International Convention & Exhibition Centre (CICC), Mesir.
“Pertemuan dengan sejumlah UMKM Indonesia dapat membuka wawasan ekspor sehingga
diharapkan dapat meningkatkan devisa atas ekspor produk unggulan dan produk kreatif ke pasar
Mesir.
Mengingat jumlah penduduk Mesir yang saat ini mencapai 105 juta jiwa, partisipasi dalam
Supermarket Expo 2023 memberikan kesempatan produk makanan, minuman, makanan olahan,
kacang-kacangan, dan kerajinan tangan Indonesia mewarnai pasar Mesir,” terang Syahran.
Syahran menyebutkan sejumlah UMKM yang hadir, yaitu CV Morisama Sejahtera Indonesia 12
dengan produk olahan tuna dan saus tuna bahari, CV Coconut International Indonesia dengan
produk briket arang, teh nipah, dan herbal kayu sanrego, PT Bunly Abadi dengan produk kacang
mete, CV Luhur Abadi dengan produk kopi Toraja, dan CV Elabeaute Kosmetindo Deo Shinko
dengan produk perawatan kulit, ketiak, dan kaki.
Selain itu, hadir pula Sekretariat Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur dengan 30 jenis
produk ikonik kerajinan, makanan, minuman dari 15 desa yang hadir dalam Supermarket Expo
2023, dan PT Ameer Mentaya International Corp yang membawa kain sasirangan, tas rumput
purun, tas rotan kulit, batubara, minyak sawit, beras, dan camilan khas kalimantan.
Syahran mengatakan perwakilan UMKM yang hadir melakukan dialog dengan Atdag dan para staf
KBRI Kairo. Sri Wahyuni mewakili UMKM Sulawesi Selatan menyampaikan apresiasi atas dukungan
berkelanjutan KBRI Kairo dalam pendampingan pertemuan pembeli potensial selama pameran.
“Kami berharap ada dukungan besar dari pemerintah pusat terkait keringanan biaya pengiriman
barang dari Indonesia ke Kairo agar produk yang dihasilkan UMKM dapat berdaya saing tinggi.
Selama pameran, para eksibitor melihat animo pengunjung yang luar biasa membeli dan mencoba
produk UMKM Sulawesi Selatan. Wahyuni juga berharap, agar ekspor dapat berlanjut dan
memenuhi permintaan pasar Kairo serta mengharapkan kembali diundang pada pameran dagang
selanjutnya di Mesir.
Sementara itu, Rika Fatimah P.L sebagai Sekretariat Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur
memaparkan, Mesir merupakan salah satu hub dagang strategis futuristik. Kedekatan budaya religi
hingga budaya sosial masyarakatnya menjadikan akses penting untuk memberikan manfaat
ekonomi dan perdagangan.
Selain itu, juga kekuatan gotong royong yang hebat sebagai front
liner’s market, yaitu KBRI Kairo bersama tim Atdag dan fungsi ekonominya.
Saat ini, unit G2RT telah tersebar di 28 pedesaan dan perkotaan di Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY). Total unit G2RT keseluruhan mencapai 35 unit lebih.
Jika ditambahkan jumlah yang tersebar
di wilayah di luar DIY, total jenis produk yang tersedia mencapai 100 produk. Inovasi
kewirausahaan gotong royong diharapkan menjadi bagian kekuatan materi promosi dagang
produk–produk asli Indonesia ke persada dunia.
“Sudah saatnya Indonesia berani berdiri di kaki sendiri dengan manuver, bukan saja berbasis
permintaan pasar, namun juga penggagas tren ikonik. Salah satu ikoniknya produk Indonesia
adalah melalui intelektual pelaku–pelaku UMKM yang tergabung bersama Badan Usaha Milik
Desa (BUMDESA) mengusung bahan baku asli desa.
Ini dapat menggerakkan wirausaha lapangan
pekerjaannya melalui akses sebagai ikon pasar lokal, nasional, hingga global,” ujar Rika.
Selanjutnya, Fatma Yulia mewakili pelaku usaha Kalimantan Selatan menerangkan, Kalimantan
Selatan sangat kaya akan hasil alam. Selain batu bara dan turunan sawit lainnya, Kalimantan
Selatan juga memiliki produk kain sasirangan, tas olahan, dan makanan alami khas Kalimantan.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga memiliki empat macam kopi, yaitu arabika, robusta,
liberika, dan excelsa yang saat ini sedang dibudidayakan lebih luas lagi. Fatma berujar, diharapkan
dengan berbagai produk Kalimantan Selatan dapat mengepakkan sayap perdagangan global
dengan mengaktifkan eksportasi produk unggulan.
Kementerian Perdagangan mencatat, total perdagangan Indonesia dan Mesir senilai
USD 1,56 miliar pada 2022 dan tren peningkatan 11,2 persen pada 2018—2022.
Ekspor Indonesia
ke Mesir sebesar USD 1,34 miliar sedangkan impor Indonesia dari Mesir USD 226 juta.
Ekspor Indonesia ke Mesir meliputi produk minyak sawit dan turunannya, produk biji kopi, kelapa
kering, produk kayu, produk tekstil, dan makanan olahan. Adapun impor Indonesia dari Mesir
terdiri atas gas alam, fosfat, kurma, kentang, molases, dan buah-buahan.
Tim Redaksi