SEKATOJAMBI.COM, JAMBI – Terdapat 2.226 rumah warga di 70 desa, 6 Kecamatan di wilayah Kabupaten Muaro Jambi terendam banjir. Hujan deras dan air sungai meluap menjadi penyebab terjadinya banjir pada permukiman warga setempat.

Dandim 0415/Jambi Letkol Arm Eko Pristiono mengungkapkan debit air di Muaro Jambi dari pantauan Tinggi Muka Air (TMA) masih terbilang tinggi, yakni sekitar 14,23 meter.

“Dari 70 Desa di 6 Kecamatan tersebut sekitar 2.241 KK yang terdampak banjir. 6 kecamatan tersebut diantaranya, Sekernan, Maro Sebo, Jambi Luar Kota, Taman Rajo, Kumpeh dan Kecamatan Kumpeh Ulu” jelasnya, Rabu (21/2/2024).

Hingga saat ini wilayah Kabupaten Muaro Jambi masih berstatus tanggap darurat penanganan bencana Hidrometeorologi.

Pihaknya bersama Polri dan pemerintah setempat turut serta dalam penanganan banjir tersebut.

“Mengingat saat ini cuaca hujan yang sangat ekstrem, kita telah melakukan berbagai antisipasi guna mencegah banjir, seperti karya bakti TNI dengan bergotong-royong membersihkan saluran air dan penanaman pohon di beberapa kecamatan” ujarnya.

Eko juga memerintahkan Babinsa mengajak masyarakat untuk selalu menggalakkan kembali gotong-royong serta memberikan himbauan untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Kodim bersama bersama stakeholder terkait mendirikan posko dengan tujuan untuk membantu masyarakat yang terkena musibah banjir khususnya anak-anak dan para ibu.

Posko penanggulangan bencana banjir ini, tambah Eko, didirikan berdasarkan rasa kepedulian terhadap penderitaan sesama yang menjadi korban banjir. Selutruh logistik diupayakan untuk membantu meringankan para korban.

”TNI bersama Polri dan Pemda dalam hal ini BPBD bersiaga memberikan pertolongan dan memberikan bantuan bagi warga yang terdampak banjir. Alhamdulilah dalam musibah banjir ini tidak ada korban jiwa yang dikarenakan hanyut atau tenggelam” jelas Eko.