SEKATOJAMBI.COM, JAKARTA – Seorang anak yang bernama Awan (10) tewas usai dianiaya oleh ayah kandungnya sendiri yang bernama Usman (41) di Penajringan, Jakarta Utara.
Karena perbuatan keji yang dilakukan sang ayah, Awan mengalami tengkorak patah hingga gegar otak. Usman mengaku emosional karena anaknya melakukan kesalahan.
Peristiwa pilu itu terjadi di kawasan Muara Baru RT 022 RW 017 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (13/12).
Polisi mengungkap penyebab kematian korban yaitu setelah dibanting ayahnya. Polisi menyebutkan tengkorak korban patah hingga jaringan otak rusak karena dibanting ayahnya ke tanah.
“Penyebab kematiannya adalah akibat kekerasan tumpul pada dahi kiri yang mematahkan tulang tengkorak serta mengakibatkan pendarahan dan kerusakan jaringan otak,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan, Jumat (15/12).
Selain itu, wajah korban terluka. Tangan dan kaki korban juga mengalami cedera akibat perlakuan keji ayah kandungnya sendiri, ucapnya.
“Kemudian ada luka terbuka di bagian wajah, lalu ada luka pada anggota gerak atas dan anggota gerak bawah. Jadi, posisi pada saat dibanting, tangan kemudian kaki mengalami cedera dari luka tumpul. Kemudian, yang menyebabkan kematian adalah pada tengkorak yang mengakibatkan rusaknya jaringan,” jelas Gidion.
Hal itu juga terekam kamera pengawas CCTV sekitar pukul 14.00 WIB.
“Awan sempat dipukul, kemudian ditendang kakinya hingga jatuh. Lalu setelah itu tampak diangkat sama ayahnya, dikira mau dibawa ke rumah, enggak menyangka ibu-ibu pas itu lihat dia dibanting,” kata pengurus RT 02 RW 017, Kelurahan Penjaringan, Abdul Rahman, dilansir Antara, Kamis (14/12).
Setelah perlakuan keji itu, Awan langsung dibawa oleh ayah kandungnya ke rumah sakit lantaran korban tidak sadarkan diri.