SEKATOJAMBI.COM, JAMBI – Hingga Januari 2025, lahan sawah seluas 327 hektar di Provinsi Jambi dilaporkan mengalami gagal panen.
Kondisi ini terjadi akibat tingginya intensitas hujan dalam beberapa minggu terakhir yang menyebabkan banjir melanda sejumlah wilayah pertanian.
Berdasarkan data dari UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jambi, total 395 hektar lahan sawah terendam banjir sejak Desember 2024 hingga Januari 2025.
Dari angka tersebut, 327 hektar dinyatakan gagal panen karena tanaman mati akibat terlalu lama tergenang air.
Kepala UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jambi, Jaja Kardia, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem seperti ini menjadi tantangan besar bagi para petani di Jambi.
“Cuaca memang menjadi tantangan di Provinsi Jambi. Oleh karena itu, diperlukan penyesuaian jadwal tanam dan panen agar petani dapat meminimalkan risiko gagal panen,” ujarnya.
Selain itu, Jaja juga menyoroti kendala yang dihadapi petani pada musim kemarau.
“Tidak hanya di musim hujan, musim kemarau juga menjadi kendala dalam produksi pangan. Oleh sebab itu, masyarakat perlu waspada dan menyesuaikan pola tanam dengan kondisi cuaca,” tambahnya.
Jaja menegaskan perlunya kolaborasi antara pemerintah, petani, dan penyuluh pertanian untuk mengatasi dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian.
Penyesuaian teknologi, pengelolaan air, serta jadwal tanam menjadi kunci untuk menjaga produktivitas pertanian di Jambi.
Tim Redaksi