SEKATOJAMBI.COM, TANJABBAR – Lahan perkebunan milik warga di Desa Muara Danau dan Lubuk Kambing, Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi rusak akibat gajah yang masuk ke sana.
Untuk memastikan keberadaan gajah yang masuk ke dalam lahan perkebunan warga itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi menurunkan tim.
Kepala BKSDA Jambi Agung Nugroho mengatakan, bahwa tim Seksi Konservasi Wilayah 3 sedang berkoordinasi dengan pihak terkait disana.
“Tim sedang bergerak untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak disana,” ujarnya, Rabu (11/6/2025).
Namun, BKSDA sendiri belum bisa memastikan keberadaan gajah itu. Pasalnya informasi baru diterima berdasarkan berita dari media, dan belum menerima informasi lapangan atau laporan dari pusat layanan.
“Kita tunggu informasi resmi dari tim yang sedang turun ke lapangan, memang wilayah itu merupakan kantong-kantong gajah,” sebutnya.
Sebelumnya, Anggota DPRD Kabupaten Tanjabbar Yetno mengatakan, konflik gajah dengan manusia ini sudah berlangsung cukup lama, namun tidak ada solusi.
Menurut Yetno, keberadaan kawanan gajah yang diperkirakan berjumlah tiga ekor tersebut telah membuat resah warga, karena kebun sawit mereka menjadi rusak.
“Korban gajah di daerah muara danau,lubuk kambing dan sekitarnya,” katanya, Selasa (10/6/2025).
Yetno menegaskan sampai saat ini belum ada upaya yang kongkrit dari pemerintah terutama dari pihak yang memiliki kewenangan untuk mengurusi persoalan ini yakni Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi.
Dikatakan Yetno, jika persoalan ini dibiarkan maka dikhawatirkan bisa menimbulkan korban. Maka dari itu, ia meminta agar pihak BKSDA segera bertindak.
“Sejauh ini baru gajah yang masuk ke kebun sawit warga yang masih kecil,” ungkapnya.
Ia mengaku yang saat ini terjadi kebun-kebun masyarakat rusak itu baru pohon sawit dan belum merambat ke yang lainnya termasuk belum masuk ke kawasan pemukiman warga.
“Sampai hari ini baru sawit namun ketakutan masyarakat terkait gajah sangat mengkhawatirkan,” ucapnya.
Politikus NasDem ini menyebutkan jika gajah itu terus berpindah-pindah di kawasan itu. Ia menyebutkan jika gajah ini sudah hampir satu tahun berada dikawasan itu.
Pihaknya juga sudah koordinasi dengan camat dan pemerintah setempat akan tetapi pemberitahuan kepasa BKSDA Jambi oleh instansi seperti camat juga belum mendapatkan respon yang serius.
“Laporan ke BKSDA Jambi sudah, kita berharap pemerintah bisa memberikan solusi atas ini,” ungkapnya