SEKATOJAMBI.COM, SAROLANGUN – Salah seorang warga Suku Anak Dalam (SAD), di Kecamatan Air Hitam, SAROLANGUN – Jambi atas nama Besili (28), warga Desa Lubuk Jering, Kecamatan Air Hitam, tertembak saat berburu babi pada Rabu (25/6) pagi.
Informasi yang diperoleh media ini, Besili (28), warga Desa Lubuk Jering tersebut, mengalami luka tembak serius pada bagian bahu kanan saat sedang berburu babi hutan di kawasan hutan Desa Lubuk Jering.
Informasi pertama kali diterima oleh Polsek Air Hitam sekitar pukul 08.00 WIB, setelah adanya laporan dari warga mengenai adanya seorang Warga SAD yang tertembak dan dirawat di Puskesmas Air Hitam.
Kapolres Sarolangun AKBP Budi Prasetya, S.IK., M.Si, melalui Kapolsek Air Hitam, Iptu Made Yoso,membenarkan adanya insiden tersebut. Kata Kapolsek, kejadian berawal saat korban bersama seorang rekannya yang hingga kini belum diketahui identitasnya, berangkat berburu babi hutan dihari dan tanggal yang sama sekitar pukul 07.00 WIB. Saat berada di dalam kawasan hutan, secara tiba-tiba korban mengalami luka tembak. Belum diketahui pasti penyebab dan siapa pelaku penembakan tersebut.
“Korban mengalami luka tembak di bagian bahu kanan. Setelah kejadian, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Jernih, untuk mendapat pertolongan pertama, kemudian dirujuk ke RSUD Simpang Bukit Sarolangun. Karena luka cukup serius, akhirnya korban dirujuk lagi ke RSUD Raden Mattaher Jambi untuk penanganan medis lebih lanjut, termasuk rencana operasi pengangkatan peluru,” Kata Iptu Made Yoso.
Hingga saat ini, lanjutnya, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kronologi lengkap dan penyebab korban bisa tertembak.
Sementara itu, situasi di lingkungan masyarakat SAD, khususnya di Desa Lubuk Jering,Kecamatan Air Hitam masih dalam kondisi aman dan kondusif. Polsek Air Hitam bersama Sat Intelkam Polres Sarolangun terus melakukan monitoring situasi, penggalangan terhadap masyarakat, dan menjalin komunikasi intensif dengan para tokoh adat serta pemerintah setempat.
“Kami berupaya memastikan situasi tetap kondusif dan menghindari munculnya spekulasi liar yang dapat memicu keresahan di tengah masyarakat,”ungkapnya.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi, sambil menunggu hasil penyelidikan resmi dari aparat berwenang.
“Kasus ini kini menjadi perhatian serius karena melibatkan warga dari komunitas adat yang memiliki dinamika sosial tersendiri di wilayah tersebut,jadi kami harapkan semua pihak bisa menahan diri dan tidak mudah terprovokasi,”pungkasnya.