SEKATOJAMBI.COM, KERINCI – Tiga desa di Kabupaten KERINCI dihantam angin puting beliung. Bencana ini mengakibatkan 106 rumah rusak di desa Kersik Tuo, Sangir dan desa Batang Sangir. Demikian juga banguna yang ada di pasar Kersik Tuo, porak poranda diterpa puting beliung Sabtu sore (2/7/2025).
Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kerinci mencatat total 109 rumah warga mengalami kerusakan. Dari jumlah tersebut, 36 rumah rusak berat, 20 rusak sedang, dan 53 rusak ringan.
“Angin puting beliung juga menghantam fasilitas umum di Pasar Kersik Tuo. ada warga dilaporkan mengalami luka ringan. Mereka telah mendapatkan perawatan dan kini sudah diperbolehkan pulang,” jelas Saktian Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kerinci kepada Jambi Ekspres, Minggu (3/8/2025).
Pemkab Kerinci, Bupati Kerinci, Monadi, turun langsung ke lokasi bencana bersama Kepala BPBD Kerinci Dedi Endrizal turun langsung setelah kejadian. Saat ini mulai dilakukan membersihkan puing-puing dan atap warga yang berterbangan akibat angin puting Beliung.
“Kami sedang melakukan pendataan rumah yang terdampak. Karena malam ini diperkirakan hujan, kami akan segera menyalurkan bantuan darurat berupa terpal untuk warga yang rumahnya rusak,” kata bupati Monadi.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik. “Pemerintah daerah akan memberikan dukungan penuh untuk membantu para korban,” tegasnya.
Untuk Penanganan darurat diberikan terpal sementara dan beberapa logistic untuk rumah terdampak serta warga terdampak.
Sebelumnya Camat Kayu Aro, Adlizar mengatakan lebih 30 rumah terdampak rusak berat. Nampak dari kejauhan ditempat terjadi puting beliung, atap rumah beterbangan. “Ada ratusan rumah yang terdampak, sekitar 30 rumah rusak berat, atapnya lepas. Kejadiannya mendadak saat hujan gerimis melanda wilayah Batang Sangir,” katanya.
Ia mengatakan daerah yang paling terdampak berada di sekitar Pasar Kersik Tuo, seratusan atap rumah warga di sana terbang terbawa angin.
Berdasarkan laporan sementara, sekitar 30 unit rumah semi permanen mengalami kerusakan parah. Selain menghancurkan bangunan, sejumlah pohon tumbang, mengakibatkan lalu lintas di sekitar lokasi macet.
“Lalu lintas jalan Jambi-Sumbar dari Kayu Aro Kabupaten Kerinci menuju Solok Selatan Sumatera Barat saat ini macet akibat sejumlah pohon tumbang menghadang jalan di lokasi,” jelas camat.
Adlizar menerangkan saat ini tim dari pemerintah Kabupaten Kerinci terdiri atas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dibantu pihak kecamatan, aparatur desa dan masyarakat tengah melakukan pembersihan pohon tumbang dan pendataan rumah yang rusak akibat musibah itu.
“Korban luka masih kita data, untuk sementara belum ada laporan korban jiwa,” katanya.
Sementara itu kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kerinci Stasiun Meteorologi Depati Parbo Kerinci, Kurnianingsih, mengatakan pada dasarnya Kabupaten Kerinci masih dalam kondisi musim kemarau.
Angin puting beliung terjadi akibat pembentukan awan-awan konvektif atau awan hujan yang berkembang dan matang menjadi awan cumulonimbus.
Awan tersebut yang menyebabkan terjadinya angin puting beliung. Biasanya angin puting beliung terjadi pada wilayah yang terjadi kekosongan massa udara umumnya terjadi pada daerah vegetasinya sedikit atau perumahan yang jarang vegetasi.