MERANGIN – Aktivitas tambang ilegal PETI jenis dompeng di Kabupaten Merangin, tepatnya di Desa Langling Kecamatan Bangko, telah menelan korban jiwa, Selasa (26/08/25).
Dari informasi yang berhasil dihimpun media ini, korban bernama Riko, merupakan warga Kabupaten Sarolangun, Desa Mandiangin, sekaligus pekerja di lokasi tambang ilegal PETI jenis dompeng tersebut.
Kabarnya, almarhum Riko tewas hari Jum’at (22/08/25) lalu. perkiraan waktu pukul 14:00 wib siang hari, dilokasi ditambang ilegal PETI jenis dompeng di Desa Langling Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin.
Korban tewas akibat tertimbun tanah longsor saat bekerja di lokasi tambang ilegal PETI, hal itu diungkapkan langsung oleh Yuli yang diduga pemilik dari tambang ilegal PETI jenis dompeng tersebut saat di konfirmasi media.
“Ya, dia (Riko -red), sedang bekerja tiba tiba tanah runtuh, karena tembus ke tambang orang lain, ketika berusaha menyelamatkan diri kakinya terhimpit, sehingga dia lansung tertimbun,”ungkap Yuli mengakui.
Dikatakan Yuli, setelah insiden itu anggota serta pekerja lainnya berupaya menyelamatkan korban dari timbunan tanah longsor PETI itu, namun apalah daya takdir berkata lain, saat di angkat tubuh Riko dari timbunan tanah longsor tersebut telah meninggal dunia.
Yuli juga mengungkap, bahwa korban merupakan keluarga nya, mayat korban telah di antar ke Desa Mandiangin dan telah di makamkan, segala bentuk yang lain baik adat dan yang lainnya telah diselesaikan.
“Almarhum masih keluarga, kita bertanggung jawab terhadap korban, segala sesuatu telah diselesaikan dengan cara kekeluargaan,”tambah Yuli.
Di tempat terpisah, musibah sebesar ini terjadi di Desa Langling tentu tidak bisa lepas dari Kepala Desa, maraknya pelaku PETI jenis dompeng di Kabupaten Merangin telah menjadi hal yang lumrah oleh warga, bahkan tak sedikit yang beranggapan bahwa itu biasa-biasa saja.
Selain peran aparat penegakan hukum, tentu ketegasan dari kepala Desa untuk bersama menolak PETI adalah kebijakan yang harus di lakukan oleh pemimpin di tiap-tiap Desa di Kabupaten Merangin.
Anehnya, saat awak media mencoba mengkonfirmasi Kepala Desa Langling Arsyah Mafadol, guna meminta tanggapan serta sikap, terkait aktivitas tambang ilegal PETI jenis dompeng di Desa Langling telah menelan korban, justru Kades Asryah Mafadol malah bungkam.
Hingga berita ini diterbitkan, awak media telah berupaya berulang kali menghubungi nomor pribadi Kades Langling, aktif (berdering) namun tidak di angkat, begitu juga melalui pesan WhatsApp, hanya di baca namun tidak memberi keterangan.(BR)