SEKATOJAMBI.COM, TEBO – Dinas Pertanian Kabupaten Tebo menargetkan pembentukan delapan Brigade Pangan (BP) hingga akhir 2025. Program ini digagas untuk mengoptimalkan lahan tidur dan meningkatkan swasembada pangan di wilayah setempat.
Kepala Dinas Pertanian Tebo, H Ziadi, menjelaskan bahwa Brigade Pangan berfungsi sebagai tim pengolah lahan yang tidak dikelola pemiliknya. Dengan sistem bagi hasil, BP dapat memaksimalkan produksi pertanian sekaligus menjaga pendapatan petani.
“Ketika pemilik tidak mampu menggarap lahan, BP turun mengerjakan. Artinya lahan tidak dibiarkan tidur, pendapatan tetap diperoleh,” ujar Ziadi, Kamis (11/9/2025).
Program ini melibatkan lintas sektor, mulai pemerintah pusat dan daerah, TNI/Polri, lembaga swadaya masyarakat, komunitas petani, hingga relawan pangan. Anggota BP diutamakan berusia di bawah 40 tahun atau memiliki keahlian khusus di bidang pertanian.
Hingga kini, dua Brigade Pangan yang terbentuk pada 2024 sudah dilengkapi peralatan pertanian dan beroperasi di Kecamatan Tebo Tengah dan Tebo Ulu. Lima BP lain telah selesai dibentuk, sementara satu BP lagi masih dalam proses finalisasi.
Untuk melengkapi sarana kerja, Pemkab Tebo mengajukan bantuan ke Kementerian Pertanian. “Kami menunggu kabar baik dari pusat. Semoga niat ini segera disetujui,” kata Ziadi.
Peralatan yang sudah dimiliki dua BP aktif antara lain empat unit traktor dua roda, dua unit traktor empat roda, dua unit rotator, dua mesin tanam padi, dua combine harvester, serta empat pompa air berkapasitas 4–6 inci.
Program Brigade Pangan diharapkan mampu menjadi langkah antisipatif pemerintah daerah dalam memperkuat ketahanan pangan, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi generasi muda Tebo.