SEKATOJAMBI.COM, KOTA JAMBI – Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Jambi mencatat 57 Anak dan 36 perempuan menjadi korban kekerasan hingga Agustus 2025.
Kepala DPMPPA Kota Jambi Noverintiwi Dewanti, mengatakan faktor ekonomi menjadi penyebab terbesar kekerasan terhadap anak dan perempuan.
Bahkan, beberapa kasus kekerasan seksual yang erat kaitan dengan kondisi ekonomi keluarga.
“Kondisi ekonomi yang sulit sering memicu berbagai masalah sosial yang berujung pada tindakan kekerasan,” ujarnya, Selasa (30/9/2025).
Dari kasus yang dilaporkan, ia menyatakan kekerasan terhadap anak sering dilakukan oleh orang terdekat seperti suami atau ayah, ibu, paman dan abang.
Menurut dia, rata-rata anak yang terdampak kekerasan berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi sulit yang menginginkan fasilitas instan seperti gawai.
Ia menilai penggunaan gawai tidak dilarang, namun anak belum bijak dalam menggunakan gawai sehingga perlu pendampingan dari orang tua atau orang dewasa.
Dia mengatakan anak yang masih labil secara emosional dan psikologis harus selalu didampingi orang tua atau orang dewasa saat menggunakan gawai agar terhindar dari pengaruh negatif.
Pihaknya mengimbau masyarakat dan keluarga agar turut berperan aktif dalam meningkatkan pengawasan serta pendampingan terhadap anak.
Pemerintah terus berupaya memberikan perlindungan dan pendampingan bagi anak dan perempuan korban kekerasan demi menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman agar kasus kekerasan dapat diminimalisir.