SEKATOJAMBI.COM, JAMBI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga Oktober 2025 mencapai Rp5 triliun.
Dana ini disalurkan melalui 11 lembaga keuangan, baik perbankan nasional maupun lembaga pembiayaan non-bank.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jambi, Sardaini, mengatakan pencapaian tersebut menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah bersama dunia perbankan dalam memperkuat sektor usaha produktif masyarakat.
“Per Oktober ini sudah lebih dari Rp5 triliun untuk Provinsi Jambi. Dana itu disalurkan lewat 11 bank, mulai dari Bank Jambi, BNI, BRI, Mandiri, Bank Syariah Indonesia, hingga lembaga pembiayaan seperti Pegadaian dan Bank Sinarmas,” kata Sardaini, Rabu (22/10/2025).
Menurut Sardaini, penyaluran pembiayaan dilakukan bertahap dan menjangkau seluruh kabupaten/kota di Jambi. Ribuan pelaku UMKM tercatat sebagai debitur aktif penerima manfaat KUR dan pembiayaan produktif lainnya.
“Tahun ini kita menargetkan seribu debitur UMKM, agar semakin banyak pelaku usaha mikro yang naik kelas,” katanya.
Penyaluran KUR menjadi strategi utama Pemprov Jambi dalam memperkuat ketahanan ekonomi daerah, terutama pasca-pandemi dan menghadapi tekanan ekonomi global.
Sardaini menegaskan pentingnya memastikan dana KUR tepat sasaran agar berdampak langsung terhadap pelaku usaha.
“Kita ingin pembiayaan ini tidak sekadar angka, tapi menjadi energi pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Capaian Rp5 triliun menjadi sinyal positif bagi geliat sektor UMKM di Jambi. Dukungan akses permodalan diharapkan mendorong ekspansi usaha, membuka lapangan kerja baru, serta meningkatkan daya saing ekonomi daerah.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi lokal. Dengan dukungan pembiayaan yang kuat, kita ingin Jambi menjadi salah satu daerah dengan ekosistem UMKM paling tangguh di Sumatera,” pungkas Sardaini.


























