MERANGIN – Maraknya aktivitas unit alat berat jenis excavator yang keluar masuk melintasi jalan usaha tani (JUT) masyarakat Desa Telentam membuat akses jalan usaha tani warga rusak parah.
Aktivitas unit alat berat jenis excavator yang melintas, bertujuan ke batang pelepat guna bermain tambang ilegal (PETI), di hulu batang pelepat.
Jalan usaha tani warga yang di bangun dari dana desa tersebut, terlihat sangat rusak parah oleh pelaku PETI yang keluar masuk dari pelepat membuat warga Desa Telentam sangat resah.
Kekecewaan warga Desa Telentam di ungkapkan langsung oleh tokoh masyarakat Desa Telentam Burhanudin, yang merupakan bagian dari aparat pemerintah Desa Telentam.
Menurut Mantan Datuk Bagindo Rajo dari suku Melayu itu, menyebutkan kesewenang-wenangan para pelaku PETI yang keluar masuk dari pelet – Telentam, terkesan menganggap Desa Telentam tidak berpenghuni.
“Hancur parah jalan (JUT) itu, oleh pelaku PETI yang keluar masuk dari pelepat ke Telentam, enak kalau dio memperbaiki, jangankan memperbaiki, permisi pun dio dak do lewat Desa Telentam, mungkin dio anggap desa ko dak do huni nyo,”terang Burhanudin.
Tak hanya dari tokoh masyarakat Desa Telentam, kekesalan warga juga di ungkapkan oleh anak muda Desa Telentam Hengki Aksuansi, dirinya menyebut banyak jalur masuk, kenapa harus lewat Desa Telentam.
Dari keterangan anak muda Desa Telentam itu, ada tiga jalur masuk ke hulu batang pelepat, yang pertama dari muara bungo batu kerbau, dan juga bisa masuk dari jalur Desa batang kibul melalui jalan Kabupaten dekat Kantor kecamatan.
“Bermacam-macam manusio nyo yang masuk di jalan (JUT) warga itu wajar hancur, sebenar nyo banyak jalur masuk, di Bungo biso, batang kibul dekat kantor kecamatan biso, kenap harus Telentam.? Yang jelas lewat tempat lain dak berani,”ungkap Hengky.
Anak muda Desa Telentam itu juga menjelaskan, bukan hanya (JUT) warga yang rusak parah, jembatan gantung warga Dusun kandang pun juga bisa rusak, karena setiap kali unit excavator lewat jembatan gantung di angkat pakai paket excavator ke atas, agar bisa lewat di bawahnya.
“Sudah terlalu banyak toleransi warga kepada pelaku PETI yang keluar masuk pelepat – Telentam. coba lihat, bukan (jut) bae yg rusak parah, jembatan gantung dusun kandang pun bisa rusak, karena setiap kali lewat jembatan angkat ke atas,”papar anak muda Telentam.
Menyikapi keresahan warga Desa Telentam, Pengurus Karang Taruna Desa Telentam dalam waktu dekat akan menggelar rapat musyawarah guna menindaklanjuti pelaku PETI yang keluar masuk dari pelepat – Telentam.
Karang Taruna Desa Telentam berkomitmen, akan memberikan sangsi tegas kepada pelaku PETI yang melintasi jalan usaha tani warga sehingga membuat JUT warga Desa Telentam rusak parah.
Hingga berita ini diterbitkan, pemuda Desa Telentam telah membentuk tim pos jaga di dekat Masjid Babussaalam Desa Telentam, guna sebagai langkah awal pencegahan bagi pelaku yang keluar masuk melintasi JUT warga untuk bermain PETI.(BR)


























