SEKATOJAMBI.COM, JAMBI – Majelis Taklim itu warisan dari Nabi Muhammad SAW, kegiatan dakwah baik secara diam-diam maupun secara terang-terangan telah dicontohkan Rosululloh, Majelis Taklim merupakan tempat wadah kita berkumpul, ini pendidikan non formal bahkan memiliki silabus yang sudah disusun supaya walaupun pendidikan non formal dengan adanya silabus jadi terukur pengajian ini. Keberadaan Majelis Taklim memiliki peran penting dalam kehidupan keagamaan umat saat ini dan di Indonesia kebanyakan dihadiri oleh ibu-ibu. Demikian ungkap Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Abd. Rahman saat membuka kegiatan Penguatan Pokja Majelis Taklim Tingkat Provinsi Tahun 2025 di salah satu Hotel di Kota jambi.
“Silabus/materinya sesuaikan dengan yang dibutuhkan umat, difokuskan pada kebutuhan sehari-hari supaya berdampak, dimulai dengan pembahasan tentang Thaharah secara tuntas lalu bab Fiqih lainnya sehingga Jemaah benar-benar dapat mempraktikkan ilmunya dan dapat mencontohkannya dalam kehidupan sehari-hari dirumah”, ujarnya.
Ia menerangkan bahwa mungkin inilah kesempatan bagi seseorang yang tidak memiliki latar belakang keilmuan keagamaan yang kental seperti orang-orang lulusan Pondok Pesantren tetapi sekarang mereka mau mengaji maka ini lah yang disebut pendidikan non formal yang tepat maka materinya harus diusahakan formal, terstuktur dan berkesinambungan inilah gunanya Pokja ini, salah satunya mengkaji itu.
“Maka tolong seleksi betul orang yang mengisi tausiahnya, jangan sembarangan supaya tertib dan tidak ada masalah, penceramahnya harus dilihat nasab keluarganya dan nasab keilmuannya”, tambahnya.
Abdul Rahman mengatakan bahwa sekecil apapun peran kita dalam Majelis Taklim ini jika dilakukan dengan tulus untuk mengurus dan membesarkan jangkauan dakwah dalam organisasi demi kebermanfaatan bagi umat, maka yakinlah akan Allah mudahkan dan percayalah untuk orang yang melakukan amal sholeh maka sungguh dan pasti akan digantikan dengan kehidupan yang lebih baik menurut Allah SWT.
“Menjadi pengurus organisasi apapun, harus punya team work yang kuat, semua pengurus yang ada adalah Tim kita, jangan dipilih-pilih dan letakkan orang itu pada tempatnya sesuai kemampuannya. Kita selalu butuh orang lain, baik pekerjaan yang ringan maupun berat. “Mudah -mudahan kita yang terhimpun didalam Pokja dan nanti bisa terbentuk sampai kedaerah menjadi ladang amal sholeh bagi kita semua”, ucapnya
M. Yazid selaku Ketua Tim Kemitraan Umat Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf melaporkan bahwa maksud kegiatan Penguatan Pokja Majelis Taklim ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada pada pengurus Majelis Taklim agar dapat berperan secara optimal dalam mengelola lembaga Pendidikan non formal keagamaan. Sedangkan tujuan kegiatan ini adalah menjadikan Majelis Taklim sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para anggotanya kepada Allah SWT, serta meningkatkan pengetahuan, penghayatan dan pengamalan ajaran Islam bagi masyarakat serta terjalinnya kerjasama antara Kementerian Agama dengan Majelis Taklim secara kelembagaan guna mencapai misi Kemenag yaitu meningkatkan kualitas kesalehan umat beragama dan memperkuat moderasi beragama dan kerukunan umat beragama.
Kegiatan dihadiri sebanyak 28 orang peserta wakil dari Pokja Majelis Taklim Provinsi Jambi, Pengurus Majelis Taklim dan BKPRMI di Kota Jambi dan menghadirkan narasumber dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jambi, Kabid Penais dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf dan Dr. Hj. Mualimah, M.Pd.


























