SEKATOJAMBI.COM, MUARO JAMBI – Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi kembali menghadirkan kisah inspiratif tentang perjuangan dan ketekunan mahasiswa dalam meraih pendidikan terbaik. Kali ini, cerita tersebut datang dari sosok Dimas Dwi Putra, mahasiswa berprestasi yang berhasil membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah hambatan untuk mengejar cita-cita.
Sejak awal, Dimas telah menunjukkan dedikasinya pada dunia akademik. Sebelumnya, ia sukses menyelesaikan studi Strata Satu pada Program Studi Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora. Ia dinyatakan lulus pada 18 Juli 2024 dengan Indeks Prestasi Kumulatif 3,90 serta memperoleh predikat cumlaude. Selain itu, ia juga terpilih sebagai salah satu lulusan terbaik sekaligus tercepat di program studinya.
Selanjutnya, semangat belajar Dimas tidak berhenti sampai di situ. Bahkan, hari ini, Sabtu (29/11), ia kembali mencatatkan prestasi membanggakan. Ia berhasil menyelesaikan pendidikan Magister pada Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam dengan IPK 3,77 dan tetap meraih predikat cumlaude. Menariknya, proses studi tersebut ditempuh hanya dalam waktu satu tahun setengah, prestasi yang jarang dicapai oleh mahasiswa lainnya.
Selain itu, Dimas juga menulis tesis berjudul “Konsep Wahdat al-Wujud Menurut Kautsar Azhari Noer.” Karya ilmiah itu menjadi bukti kecintaannya pada kajian filsafat Islam dan pemikiran intelektual Muslim.
Pada prosesi hari pertama Wisuda Sarjana ke-70, Magister ke-43, dan Doktor ke-19 Dies Natalis ke-58 UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Tahun 2025, Dimas terlihat sangat bahagia. Ia tampak sumringah ketika menerima pemindahan kuncir sebagai simbol kelulusan. Pada momen tersebut, UIN STS Jambi mengusung tema “Creating a Generation of Moderate Entrepreneurs.”
Kemudian, keberhasilan Dimas menjadi inspirasi besar bagi para wisudawan lainnya. Kondisi istimewa yang ia miliki sama sekali tidak menghalangi langkahnya untuk terus maju dan berprestasi. Bahkan, ia membuktikan bahwa kemauan yang kuat mampu menembus batas apa pun.
Pada akhirnya, kisah Dimas menjadi bukti bahwa pendidikan adalah ruang terbuka bagi siapa pun yang siap berusaha. Melalui prestasi akademiknya, ia telah menunjukkan teladan nyata tentang arti ketekunan, keberanian, dan keyakinan pada mimpi.
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi bangga dengan prestasi ini dan berharap semakin banyak mahasiswa mengambil inspirasi dari perjuangan Dimas. Semangatnya menjadi pengingat, bahwa setiap langkah kecil menuju ilmu adalah kemenangan besar bagi masa depan.


























