MERANGIN – Maraknya Aktivitas Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) juga terjadi di Desa Pulau Tebakar Kecamatan Tabir Barat Kabupaten Merangin, hanya jarak 2 meter dari jalan raya, menganggu pengguna jalan, dan ketenangan warga pada saat istirahat di Bulan Puasa Ramadhan.
Karena tidak ada penindakan dari aparat penegak hukum (APH) aktivitas PETI di Desa Pulau Tebakar, semakin berani dan bebas beroperasi menghiraukan dampak kerusakan jalan umum.
Salah satu warga Desa Pulau Tebakar menyebutkan cukup gelisah dengan keadaan aktivitas PETI tersebut, selain merusak lingkungan, suara aktivitas tambang ilegal juga menganggu ketenangan warga.
“Kalau di sebut menganggu, apo pulo dak menganggu, bunyi suaro ngayak dan mesin dompengnyo be balentang-lentung, di buat orang PETI tu,”ungkap salah satu warga Desa Pulau Tebakar yang enggan namanya di sebut di dalam pemberitaan ini.
Sebelumnya, diketahui oleh media ini (red), oknum pelaku Aktivitas Penambang Ilegal (PETI) di wilayah hukum Polsek Tabir Ulu-Tabir Barat itu cukup berani, pasalnya aktivitas PETI dengan terang-terangan bermain di tepi jalan raya, di tengah lingkungan warga dan lainnya.
Hal itu terlihat dengan jelas salah satu unit alat berat excavator jenis Sany tengah memporak-porandakan tebing di tepi jalan raya.
“Jalan Raya ini di bangun dari perjuangan bersama, yang di bangun dari dana Pinjaman SMI Merangin, Tidak ada jaminan jalan bagus ini bisa dibangun lagi oleh pemerintah, tugas kita sebenarnya merawat jalan, bukan berusaha ingin menghancurkan jalan, demi kepentingan dan kekayaan pribadi orang dan kelompok tertentu”.
“Alat Sany tu alat orang siko lah, dio kerjo samo, banyak orang nyo join rental, sebentar lagi rubuh bahu jalan aspal tu, coba lihat palingan jarak asbuk nyo berapo meter nian lah dari jalan raya. “tambahnya.
Pada saat media ini melakukan investigasi pada hari Senin (17/03/25), kerusakan jalan raya Kabupaten Merangin Tabir Ulu – Tabir Barat yang di bangun dari dana Pinjaman SMI (lebih kurang anggaran 28M), sangat miris sekali ada beberapa titik yang sudah hancur.
Hingga berita ini diterbitkan 17/03/25 pelaku PETI masih bekerja tanpa takut dengan aparat penegak hukum. malah dengan berani membawa unit alat berat excavator melintasi jalan raya dari dana SMI itu, bahkan tidak sedikit bahu jalan yang hancur dan jalan berlobang ulah alat excavator yang melebihi berat tonase jalan.(BR)
Tim Redaksi