SEKATOJAMBI.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) telah memfinalisasi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Nantinya Kementerian Sosial akan mendapat data terbaru dari BPS setiap tiga bulan sehingga penerima bantuan sosial (bansos) bisa saja berubah.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
“Mungkin tiga bulan pertama dia dapat (Bansos), tapi di tiga bulan berikutnya dia tidak dapat karena mereka sebenarnya sudah dianggap mampu,” ujarnya, seperti dilansir dari laman resmi Kemensos, Kamis (20/2/2025).
Gus Ipul meminta agar masyarakat memaklumi hal tersebut di mana nantinya tidak setiap orang akan mendapatkan bansos setahun penuh.
Penerima bisa saja hanya mendapatkan bansos selama tiga bulan karena data akan terus diverifikasi dan divalidasi.
Di sisi lain, Kemensos juga akan menyiapkan mitigasi terkait pemutakhiran data penerima bansos yang mengacu pada DTSEN.
Hal itu untuk memberikan peluang bagi orang yang memang perlu mendapatkan perhatian namun belum masuk ke dalam data.
Menurutnya, mitigasi perlu dilakukan mengingat DTSEN bersifat dinamis karena ada yang wafat, lahir, atau pindah tempat tinggal.
Oleh sebab itu, butuh verifikasi dan validasi secara berkala agar bantuan untuk masyarakat bisa tepat sasaran.
Gus Ipul menjelaskan akan dua jalur terkait mekanisme pemutakhiran DTSEN, yaitu jalur resmi melalui RT dan RW serta jalur partisipasi.
Untuk jalur resmi lewat RT/RW, selanjutnya akan naik sampai ke bupati/wali kota hingga Pusdatin Kemensos.
Sedangkan jalur partisipasi memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan sanggahan maupun usul terkait profil calon penerima bansos.
Gus Ipul mengatakan masyarakat yang ingin menyanggah usul bisa menyampaikan melalui Cek Bansos.
Nantinya, kewenangan validasi data atas usulan tersebut akan diserahkan kepada pemerintah daerah.