SEKATOJAMBI.COM, MUARO JAMBI – Insiden tragis yang menghilangkan nyawa seorang dokter muda bernama Dwi Fatimahyen membuat kesalahpahaman yang fatal.
Pasalnya Dwi Fatimahyen yang berdomisili di RT 3, Kelurahan Pasirpanjang, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi diduga sebagai pelaku pencurian mobil.
Saat itu dirinya mengalami kecelakaan tunggal di wilayah Muaro Jambi setelah dikejar-kejar oleh anggota kepolisian dan warga.
Menurut sumber, kejar-kejaran berlangsung dari wilayah Mestong, Muaro Jambi, dimana Dr. Fatimahyen berusaha melarikan diri menggunakan mobil Ayla miliknya menuju arah Kota Jambi.
Kesalahpahaman ini bermula ketika teriakan “maling mobil” dari sejumlah warga memicu reaksi berantai, termasuk keterlibatan petugas kepolisian dan dinas perhubungan yang turut serta dalam pengejaran.
Korban pun panik hingga mobil yang dikendarainya berakhir menabrak sebuah rumah warga di wilayah Kedemangan, Muaro Jambi dan tiang listrik yang mengakibatkan korban meninggal di lokasi.
Pasiman, orang tua dari korban, menyatakan ketidakpercayaannya terhadap tuduhan kepada putrinya.
Beliau mendesak pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap individu yang menyebarkan tuduhan pencurian tersebut.
“Saya meminta pihak berwajib untuk mengusut tuntas kasus ini, mulai dari orang yang meneriaki anak saya sebagai pencuri hingga kejadian yang menyebabkan kecelakaan fatal tersebut,” tegasnya.
Keluarga korban menegaskan bahwa kendaraan yang dikendarai merupakan milik pribadi dan bukan hasil pencurian.
“Mobil tersebut terdaftar atas nama anak saya. Tuduhan pencurian adalah tidak berdasar,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Pasiman mengklarifikasi bahwa sebelum kejadian, anaknya berencana untuk mengunjungi seorang teman guna mencari kontrakan untuk keperluan usaha.
Pihak kepolisian saat ini sedang menginvestigasi kasus ini secara mendalam untuk mengungkap faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan dan menentukan langkah hukum selanjutnya terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam penyebaran tuduhan palsu tersebut.
Tim Redaksi