SEKATOJAMBI.COM, TEBO – Dalam 2 bulan terakhir, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Tebo mencapai 54,15 hektar.
Dari angka tersebut, Manggala Agni Daops Sumatera 12 Muara Tebo mencatat kebakaran terbesar terjadi pada bulan Juli dengan total 36,15 hektar lahan terbakar. Sementara itu, hingga 21 Agustus, kebakaran telah meluas hingga 16 hektar.
Sekretaris BPBD Kabupaten Tebo, Ahmad Roni, menjelaskan bahwa sejak awal Januari hingga saat ini, total terdapat 81 titik panas (hotspot) yang terpantau oleh satelit. Dari jumlah tersebut, 36 titik panas muncul di bulan Agustus saja.
“Untuk Karhutla, hingga tanggal 28 Agustus kemarin, total hotspot yang terpantau di Tebo mencapai 81, namun di bulan Agustus ini sudah tercatat 36 hotspot berdasarkan laporan dari BMKG,” katanya, Jumat (6/9/2024).
Hotspot tersebut tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Tebo. Namun, Kecamatan Sumay menjadi wilayah yang paling rentan, dengan 15 titik panas terdeteksi hanya dalam bulan Agustus. Sedangkan hotspot lainnya tersebar di kecamatan lain seperti Kecamatan Tebo Tengah dan Kecamatan 7 Koto.
“Kecamatan Sumay menjadi daerah yang paling banyak ditemukan hotspot, dengan 15 titik panas yang terpantau di bulan Agustus saja, menjadikannya sebagai wilayah yang rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan,” ungkapnya.