SEKATOJAMBI.COM, JAMBI – Kapal tongkang batu bara milik PT Putra Batanghari Jambi menabrak tiang fender atau tiang penyangga Jembatan Aur Duri I. Akibatnya tiang penyangga mengalami keretakan.
Insiden tabrakan itu sempat terekam kamera warga. Dalam video itu, tampak kapal tongkang yang ditarik menggunakan tagboat Equator 12 menyerempet tiang penyangga Jembatan Aurduri 1.
Kapal tersebut melaju dari arah hilir Sungai Batanghari menuju arah hulu dalam keadaan kosong.
Menanggapi insiden itu, Ketua DPRD Provinsi Jambi M. Hafiz Fattah didampingi Wakil Ketua Komisi III Ansori Hasan bersama anggota Hambali dan Daulat Sitorus, dan juga BPJN serta Dishub langsung turun ke lapangan untuk melihat kondisi tiang fender jembatan Aurduri I itu.
“Tadi kisa sudah sama-sama melihat bahwa memang fender itu terjadi keretakan,” katanya.
Untuk itu, Ketua DPRD Jambi meminta agar pihak yang menabrak jembatan tersebut bertanggung jawab. Juga meminta agar Polairud Polda Jambi memproses pengusaha pemilik tongkang sesuai UU dan peraturan yang berlaku.
“Kami DPRD bersama Komisi III dan dinas terkait akan segera memberikan rekomendasi supaya teman-teman ini bertanggung jawab,” tegasnya.
Bahkan kata Hafiz, dirinya telah berdiskusi dengan instansi terkait ternyata ada beberapa temuan terkait regulasi. Ada administrasi yang tidak dilalui pihak pengusaha sebelum berlayar.
“Kita nanti coba lakukan rakor bersama instansi terkait seperti apa sebenarnya rekomendasi terbaik,” tegasnya.
Bahkan Hafiz menyetujui jika angkutan batu bara jalur sungai disetop terlebih dahulu sebelum ada aturan yang jelas terkait angkutan.
“Kami setuju saja kalau penyaluran ini distop terlebih dahulu. Karena jembatan Aur Duri ini vital, satu-satunya transportasi penghubung Provinsi,” tegasnya.
Ditambahkan Wakil Ketua Komisi III DPRD Jambi, setelah berdiskusi dengan pihak terkait, ternyata ada kapal pengangkut batu bara tidak memiliki surat persetujuan berlayar.
“Masalah ini harus ditertibkan, pengusaha harus mengikuti regulasi dan aturan yang berlaku, kami dari Komisi III memberikan rekomendasi agar kedepan tidak terjadi lagi,” ucapnya.
“Kami minta dikembalikan (tiang fender Jembatan Aur Duri I) seperti semula,” pungkasnya.

























