SEKATOJAMBI.COM, KOTA JAMBI – Aksi sekelompok geng motor kembali meresahkan warga Kota Jambi. Pada Jumat siang (10/10/2025), sejumlah pemuda yang diduga anggota geng motor melintas di Jalan Baru kawasan Pasar 46 Kota Jambi dengan membawa berbagai jenis senjata tajam secara.
Video aksi kelompok remaja bersenjata tajam itu beredar luas dan viral di media sosial dan grup grup whatsapp.
Menurut keterangan warga setempat, kelompok tersebut melintas dalam konvoi dan sempat mengintimidasi pengguna jalan lain. Beberapa warga mengaku ketakutan dan memilih menghindar demi keselamatan.
“Mereka bawa egrek dan celurit, teriak-teriak mengintimidasi pengendara lain. Warga cemas, takut jadi korban,” ujar salah satu pedagang yang enggan disebutkan namanya.
Aksi ini terjadi di tengah padatnya aktivitas warga pada siang hari. Sejumlah toko di sekitar lokasi bahkan memilih tutup lebih awal karena khawatir akan terjadi bentrokan atau aksi kriminalitas lanjutan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait identitas para pelaku atau motif dari aksi tersebut. Namun warga berharap aparat keamanan segera bertindak tegas agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami minta polisi segera patroli rutin. Jangan sampai masyarakat jadi korban,” tegas salah satu tokoh masyarakat setempat.
Aksi geng motor bersenjata tajam ini menambah deretan kasus serupa yang sebelumnya juga pernah terjadi di sejumlah titik di Kota Jambi. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya eskalasi kekerasan jalanan jika tidak segera ditangani
Kejadian ini terjadi hanya dua hari setelah empat warung 24 jam di Jambi dijarah oleh kelompok bersenjata tajam, Rabu dini hari (8/10). Empat lokasi diserang secara hampir bersamaan, Telanaipura, Bakung Jaya – Paal Merah, Kenali Asam Atas, dan Marene – Paal Merah.
Salah satu insiden terparah terjadi di RE Martadinata, Telanaipura. Enam pelaku menodongkan celurit ke penjaga, lalu menggasak uang lebih dari Rp5 juta dan seluruh stok rokok.
“Kami cuma kerja. Sekarang trauma setiap malam,” ujar Muhammad, pegawai warung.
Pihak Polresta Jambi membenarkan adanya laporan penjarahan dan tengah menyelidiki dugaan keterlibatan geng motor. Polisi mengimbau pelaku usaha 24 jam agar meningkatkan kewaspadaan.
Rangkaian kejadian ini membuat warga khawatir akan meningkatnya kekerasan jalanan di Jambi. Mereka mendesak patroli rutin ditingkatkan, terutama di titik rawan.
“Kalau dibiarkan, bukan cuma warung, warga biasa bisa jadi korban,” kata Heru, pemilik warung di Paal Merah.