SEKATOJAMBI.COM, TANJABBAR – Gubernur Jambi Al Haris menyerahkan bantuan sosial senilai Rp 2,24 miliar bagi masyarakat terdampak kebakaran di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), Senin (08/12/2025), di Kantor Bupati Tanjab Barat, Kuala Tungkal.
Penyaluran bantuan ini dihadiri Wakil Bupati Tanjab Barat Katamso, Kepala Dinas PUPR Provinsi Jambi, sejumlah pejabat eselon II Pemprov Jambi, serta para penerima manfaat.
Langkah ini menjadi bukti nyata kehadiran pemerintah dalam menanggulangi dampak bencana sekaligus memulihkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi warga yang kehilangan rumah, mata pencaharian, atau mengalami kerugian ekonomi akibat kebakaran dan keterbatasan akses modal.
Total bantuan sebesar Rp 2,24 miliar ini ditujukan untuk empat sektor strategis, yakni korban kebakaran Desa Sungai Dualab 46 rumah senilai Rp 920 juta, dan Program bedah rumah 51 rumah senilai Rp 1,02 miliar. Lalu, bantuan UMKM 38 pelaku usaha senilai Rp 190 juta, dan bantuan kapal nelayan 3 unit senilai Rp 110 juta.
Bantuan ini tidak hanya bersifat konsumtif, tetapi dirancang untuk memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan, mendorong produktivitas ekonomi, dan memulihkan kondisi sosial yang terdampak bencana.
Desa Sungai Dualab menjadi salah satu titik krusial karena kebakaran telah menghanguskan 46 rumah warga dan tiga perahu nelayan, yang sehari-hari digunakan untuk mencari nafkah.
“Hari ini saya hadir untuk menyerahkan bantuan korban kebakaran. Ada rumah dan perahu yang hilang, ini harus mendapat perhatian serius,” ujar Al Haris.
Selain menangani korban kebakaran, program bedah rumah menjadi prioritas karena masih banyak rumah warga yang tidak layak huni, terutama di wilayah pesisir dan pedesaan.
Dengan intervensi serentak antara pemerintah provinsi dan kabupaten, diharapkan penanganan bisa lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.
“Kita bersyukur Bupati juga memiliki program bedah rumah, sehingga upaya perbaikan rumah bisa berjalan paralel dan lebih cepat,” tambah Al Haris.
Al Haris menegaskan bahwa bantuan untuk UMKM dan nelayan adalah bagian dari strategi pemulihan ekonomi berbasis masyarakat.
“Agar masyarakat memiliki modal kerja, bisa membuka usaha, dan otomatis membantu mengurangi angka kemiskinan. Bantuan kapal nelayan akan memulihkan mata pencaharian warga yang terdampak kebakaran atau bencana lain,” kata Al Haris.
Dengan pendekatan ini, pemerintah tidak hanya menyelesaikan persoalan darurat, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi masyarakat jangka panjang.
Gubernur Al Haris menegaskan, semua program ini dilaksanakan dengan sinergi penuh antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan DPRD, agar bantuan dapat berjalan merata dan tepat sasaran.
“Kita berharap Tanjab Barat dengan segala potensinya bisa terus berkembang. Bantuan ini bukan sekadar bantuan sementara, tetapi bagian dari langkah pembangunan berkelanjutan,” ujar Al Haris.
Pendekatan yang terintegrasi ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan sosial-ekonomi masyarakat, menekan angka kemiskinan, dan mengurangi risiko kerentanan akibat bencana di masa mendatang.
Penyaluran bantuan ini menunjukkan bahwa pemerintah provinsi Jambi mengutamakan respons cepat dan strategis, menggabungkan penanganan bencana, rehabilitasi rumah, dan pemberdayaan ekonomi.
Strategi ini tidak hanya memulihkan kondisi darurat, tetapi juga membangun fondasi sosial-ekonomi masyarakat yang lebih kuat, terutama di wilayah rawan bencana seperti Tanjab Barat.


























