SEKATOJAMBI.COM, MUARO JAMBI – Puluhan ikan kerambah jaring apung milik pembudidaya di Desa Pematang Jering, Muaro Jambi mati mendadak setiap harinya dalam dua pekan ini. Anomali cuaca dan kualitas air diduga menjadi penyebab matinya ikan budidaya warga setempat.
Hampir disetiap petak kerambah milik para pembudidaya ikan kerambah jaring apung di sepanjang Sungai Batanghari ditemukan bangkai ikan. Dalam satu hari, ada 5 hingga 10 ekor ikan yang mati di dalam satu petak kerambah ikan.
Salah seorang pembudidaya ikan, Zulkifli mengatakan, ikan yang mendadak mati telah berlangsung sejak dua pekan terakhir. Matinya ikan jenis nila ini diduga kondisi air yang keruh yang menyebabkan menurunkan kualitas air.
“Selain itu kondisi anomali cuaca yang panas pada musim kemarau yang tengah berlangsung,” tuturnya.
Mayoritas penduduk di Desa Pematang Jering merupakan para pembudidaya ikan kerambah jaring apung berharap pemerintah dapat memberikan solusi.
“Ini agar persoalan ikan mati mendadak tidak berkepanjangan,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, Desa Pematang Jering merupakan salah satu desa di Kabupaten Muaro Jambi yang menjadi daerah pemasok ikan. Ikan hasil pembudidaya warga ini tidak hanya di jual dalam kabupaten/kota di Provinsi Jambi, namun juga di pasar luar provinsi seperti Sumsel.
Dalam satu hari, ada sekitar 25 ton ikan nila yang berhasil di jual ke pasar dalam mendukung swasembada pangan berupa ikan.