SEKATOJAMBI.COM, JAMBI – Sejumlah pabrik karet di Jambi tidak lagi beroperasi dikarenakan menurunnya bahan baku karet.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Agus Rizal menyampaikan, dari 11 pabrik karet yang ada di Jambi sebanyak 4 pabrik karet tutup.

Selain itu, ada juga satu pabrik karet yang melakukan pengurangan karyawan.

“PT. Angkasa Raya melakukan pengurangan karyawan. PT. Jambi Waras, PT. Remco, PT. Batanghari Tembesi, PT. Hoktong sudah tutup,” katanya, Jumat (16/6/2023).

Menurutnya, kurangnya bahan baku karet karena para pekerja kebun karet tidak mau panen dikarenakan harga karet yang tidak kunjung naik.
Para pekerja karet pindah kerja ke pemanen sawit, batu bara dan penambangan emas.

Lahan karet paling luas yaitu berada di Kabupaten Batanghari, kabupaten Merangin, Muara Bungo, Sarolangun dan lainnya.

Dari catatan Dinas Perkebunan Provinsi Jambi sisa lahan karet milik masyarakat mencapai 659 ribu Hektar.
Pada tahun 2023 peralihan dari kebun karet ke kebun sawit hanya mencapai 200-300 hektar.

Agus mengatakan, kemungkinan peralihan perkebunan tersebut akan bertambah terus.
Dia menjelaskan banyak penyebab petani karet mengalih fungsikan lahannya, salah satunya karna harga karet yang tidak kunjung naik, dan juga terkait tenaga kerja, banyak yang masih memilih bekerja menjadi pemanen sawit ketimbang nyadap karet.

“Harga karet tidak pernah naik. Ditingkat petani hanya mencapai Rp.7.000 sampai Rp.8.000 perkilogram. Sementara untuk dodos sawit lebih dari itu hasilnya,” tutupnya.