SEKATOJAMBI.COM, PALEMBANG – Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean melepas langsung ekspor sejumlah komoditas pertanian, perkebunan dan perikanan dari pelabuhan peti kemas, Boom Baru, Palembang, Jumat (8/12/2023).
“Komoditi yang kita ekspor hari ini akan berlanjut terus bukan seperti hasil tambang,” kata Sahat.
Sejumlah komoditas ini diekspor ke 12 negara dengan nilai ekspor sejumlah komoditas ini mencapai total Rp 153,4 miliar.
Menurutnya, pihaknya melakukan serangkaian tindakan karantina untuk memastikan kesehatan, keamanan dan kelayakan komoditas. Serta memastikan komoditas dapat diterima di negara tujuan dengan baik, bebas hama penyakit dan penuhi persyaratan teknis.
“Pelepasan ekspor ini merupakan kolaborasi yang baik antara karantina dan instansi lainnya di Sumatera Selatan,” ujar Sahat.
Pj Gubernur Provinsi Sumatera Selatan, Agus Fatoni yang turut hadir melepas ekspor menyampaikan apresiasi terhadap fasilitasi yang diberikan dalam memperluas jangkauan produk unggulan Sumatera Selatan di pasar global.
“Potensi Sumatera Selatan sangat luar biasa, pelepasan ekspor hari ini turut membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Sekaligus menunjukkan sinergitas seluruh instansi baik Karantina, Bea Cukai, dan Provinsi Sumatera Selatan,” ujar Agus.
Azhar Ismail, pejabat Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Sumatera Selatan yang turut mendampingi memaparkan data ekspor, yakni asal komoditas pertanian berupa kayu olahan, bubuk teh, santan kelapa, palm kernel expeller, karet lempengan, dan kelapa bulat. Sementara untuk komoditas asal perikanan berupa paha kodok sejumlah 17.076 kilogram senilai Rp 2,3 miliar ke Perancis.
Secara khusus, Azhar juga menyampaikan dua komoditas asal Sumatera Selatan yang rutin diekspor dan menunjukkan tren peningkatan yang signifikan, yaitu karet lempengan dengan pasar ekspor ke Jepang, Amerika Serikat, Tiongkok, India, Srilanka dan Rusia.
“Selain fasilitasi di-border, kami juga melakukan pendampingan pemenuhan persyaratan ekspor agar produk diterima di masing-masing negara tujuan pasarnya,” kata Azhar.
Tim Redaksi