SEKATOJAMBI.COM, KOTA JAMBI – Kondisi bayi perempuan yang dibuang oleh orang tuanya di area gedung perkantoran Panti Sosial Bina Anak Wanita Eks Psikotik Harapan Mulya, Kelurahan Talang Bakung, Kecamatan Jambi Selatan, menurun drastis setelah ditemukan mahasiswi magang pada Kamis (5/6/2025) pukul 08.20 WIB.
Setelah ditemukan, bayi tersebut langsung dibawa ke RS Erni Medika untuk mendapatkan pertolongan pertama. Namun, setelah satu hari dirawat, kondisi kesehatannya justru semakin memburuk.
Tepat pada Jumat (6/6/2025), bayi malang itu akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Jambi untuk penanganan lebih lanjut.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Jambi, Kombes Pol Syahrul Gani, membenarkan bahwa bayi tersebut kini dalam perawatan intensif tim medis rumah sakit.
“Benar, bayi yang ditemukan oleh warga di Jambi Selatan, sedang kita rawat dan sedang dalam penanganan yang intensif,” ujar Syahrul dalam konferensi pers di RS Bhayangkara Jambi, Senin (9/6/2025).
Kondisi bayi dinyatakan belum stabil. Saat dilakukan pemeriksaan, ditemukan beberapa gangguan serius seperti dehidrasi berat dan pendarahan pada saluran cerna.
“Kondisinya sedang tidak stabil, saat pemeriksaan, kita menemukan beberapa penyakit, yakni dehidrasi berat, dan adanya pendarahan saluran cerna,” jelasnya.
Syahrul menjelaskan bahwa pendarahan tersebut kemungkinan besar terjadi akibat kekurangan oksigen yang dialami bayi sejak awal ditemukan.
“Mengapa ini bisa terjadi, karena pendarahan saluran cerna diakibatkan kekurangan oksigen. Saat ditemukan, berat bayi sekitar 2 kilogram,” lanjutnya.
Hingga empat hari menjalani perawatan di RS Bhayangkara, kondisi bayi belum membaik secara signifikan. Bahkan, berat badannya turun menjadi 1.900 gram karena pihak rumah sakit belum memberikan asupan makanan secara oral.
“Selama kita menangani selama kurang lebih empat hari, belum bisa dikatakan stabil, tetapi lebih baik daripada hari pertama dibawa ke RS Bhayangkara.
“Jadi, beratnya sekarang 1.900 gram. Berat badannya menurun, karena kita lagi mempuasakan bayinya, karena kita mencurigai adanya pendarahan saluran cerna. Nah, kalau ada pendarahan saluran cerna, berarti kita mengistirahatkan pencernaannya agar tidak berfungsi dulu,” terangnya.
Meski demikian, bayi tetap diberi nutrisi melalui infus dan mendapatkan pengawasan ketat dari tim medis.
“Tetapi intek makanannya itu berasal dari infus. Jadi saat ini kita sudah memasang infus, dan obat-obatan juga sudah masuk semua, monitor terpasang, jadi betul-betul kita merawat bayi ini secara intensif, tidak terlepas, semenitpun kita kontrol selalu,” tutur Syahrul.
Tanda-tanda awal pemulihan mulai terlihat dari perubahan warna feses yang menunjukkan perbaikan pada saluran cerna.
“Dan alhamdulillah, dari hari pertama kita menemukan adanya pendarahan dari saluran cerna, saat ini sudah berubah menjadi kecoklatan, yang menandakan ada perbaikan saluran cerna,” tambahnya.
Syahrul berharap kondisi bayi segera membaik dan stabil dalam waktu dekat.
“Semoga dalam beberapa waktu ke depan, kondisinya bayinya bisa stabil,” tutupnya.
Sementara itu, Kapolresta Jambi mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait identitas pelaku/ orang tua bayi perempuan tersebut.
” Tentunya kita dari jajaran, baik polsek dan Polresta saat ini masih dalam tahap penyelidikan siapa orang tua yang menaro bayi tersebut, tetap akan kita kejar. Kita akan cari tau siapa orang tuanya,” katanya.(*)