SEKATOJAMBI.COM, JAMBI – Lomba Kampung Adat Melayu Tingkat Kota Jambi 2025 resmi dimulai. Lembaga Adat Melayu (LAM) Tanah Pilih Pusako Batuah Kota Jambi meluncurkan program perdana ini dengan melibatkan seluruh 11 kecamatan, masing-masing mengusulkan satu kelurahan terbaik untuk dinilai sebagai kampung beridentitas adat Melayu.
Ketua LAM Kota Jambi, Datuk Aswan Hidayat Usman, menyebut lomba ini menjadi langkah baru setelah selama bertahun-tahun lembaga tersebut lebih banyak berfokus pada kegiatan lomba Seloko. Program Kampung Adat Melayu dinilai sebagai upaya memperluas pembinaan adat hingga ke tingkat kecamatan dan kelurahan secara lebih terstruktur.
“Harapan kami tahun 2026 mendatang seluruh kelurahan di Kota Jambi sudah memiliki kelompok atau sanggar belajar adat sebagai basis pembinaan budaya Melayu,” ujar Datuk Aswan.
Menurutnya, kompetisi ini tidak sekadar penilaian kampung adat, tetapi juga menjadi strategi percepatan pembentukan Badan Musyawarah Adat (Bamus) di tingkat RT atau Lingkungan Terpadu (LIT). Dari total sekitar 1.680 RT di Kota Jambi, saat ini Bamus Adat RT baru terbentuk sekitar 60 persen.
“Kami harapkan tahun 2026 seluruhnya sudah terbentuk. Dengan demikian, lembaga adat dapat berkontribusi membantu pemerintah dalam pelestarian budaya sekaligus menangani persoalan sosial masyarakat melalui hukum adat,” tegasnya.
Penilaian lomba berlangsung pada 15–22 November 2025. Tim juri akan mengunjungi 11 kelurahan perwakilan kecamatan, yakni:
– Jambi Timur: Tanjung Pinang
– Pal Merah: Talang Bakung
– Alam Barajo: Beliung
– Jambi Selatan: Wijaya Pura
– Telanaipura: Aur Kenali
– Danau Sipin: Murni
– Pelayangan: Tahtul Yaman
– Danau Teluk: Olak Kemang
– Kotabaru: Pal 5
– Pasar Jambi: Sungai Asam
– Jelutung: Jelutung
Selain menjadi ruang kompetisi, program ini juga diarahkan untuk menguatkan kembali identitas Tanah Pilih Pusako Batuah sebagai pusat adat istiadat Melayu di Kota Jambi. LAM mendorong agar kampung adat tidak hanya merepresentasikan nilai budaya, tetapi mampu menghadirkan dampak sosial, ekonomi, serta memperkuat karakter masyarakat yang selaras dengan nilai-nilai lokal.
Dengan dorongan pembentukan sanggar dan percepatan Bamus Adat RT, LAM Kota Jambi berharap pelestarian adat Melayu dapat berjalan lebih sistematis dan mampu menjadi kekuatan sosial masyarakat di tingkat akar rumput.


























