Menteri Siti pun mengungkapkan bahwa Yth. Presiden Indonesia telah memintanya untuk belajar pengelolaan hutan lestari ke Finlandia, karena Finlandia merupakan salah satu negara yang berhasil mengelola hutannya dengan baik dan menguntungkan baik secara ekonomi maupun ekologinya. “Kita sudah pernah punya tim yang belajar kepada Finlandia,” imbuhnya.

Ia pun mengungkap jika dalam menerapkan pengelolaan hutan lestari di Indonesia ada beberapa kendala yang datang, seperti ancaman deforestasi ilegal maupun kebakaran hutan. Disisi lain hutan Indonesia pun perlu terus dikelola secara berkelanjutan demi pembangunan bangsa dan kesejahteraan masyarakat.

Menanggapi uraian tersebut, Menteri Wille-Werner Rydman menyebut jika banyak metode yang bisa dikembangkan atas permasalahan-permasalahan pengelolaan sektor kehutanan yang ada di Indonesia.

Ia menyebut bahwa Indonesia – Finlandia mempunyai tradisi untuk bekerjasama, dan Finlandia sebagai negara siap bekerjasama sebagai tim. Dengan pengalaman masing-masing negara ia berkeyakinan bisa bekerjasama, terutama juga dengan melibatkan banyak stakeholder sektor kehutanan kedua negara.

Menutup diskusi Menteri LHK Siti Nurbaya mengapresiasi kunjungan dan kerjasama yang telah berjalan selama ini dan meminta upaya bersama untuk membentuk sistem yang kuat dan inovasi yang berkesinambungan dalam kerjasama kedua negara kedepannya.

Turut hadir mendampingi Menteri LHK, Direktur Jenderal PHL, Staf Khusus Menteri Bidang Energi, Sekretaris Direktorat Jenderal PPKL dan jajaran terkait lainnya.(*)