SEKATOJAMBI.COM, JAMBI – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi, Mahbub Daryanto mengajak para Da’i/Da’iyah bersama-sama Pemerintah dalam memperkuat dakwah yang berdampak.
Pemerintah melalui Kementerian Agama telah menyusun Program Asta Protas Kemenag Berdampak 2025-2029 diantaranya, meningkatkan kerukunan dan cinta kemanusiaan, memperkuat ekoteologi dan pemberdayaan ekonomi umat, mewujudkan pendidikan yang unggul, sukses dalam penyelenggaraan haji dan digitalisasi tata Kelola.
Pasca Bidang Haji tidak lagi di Kemenag, kita akan lebih fokus pada bidang sosial keagamaan yang selama ini belum terkonsentrasi seperti program pengembangan pengentasan kemiskinan, hari ini orang banyak berlomba-lomba bersedekah tetapi orang miskin masih banyak juga, padahal kekuatan umat Islam luar biasa besar. Jika ada dana wakaf yang bisa kita kembangkan dari dana abadi umat maka ini akan memberikan dampak positif yang manfaatnya langsung dapat dirasakan umat, demikian ujar Kakanwil saat membuka kegiatan Pembinaan Da’i/Da’iyah Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2025 disalah satu Hotel di Kota Jambi, Rabu (26/11/2025).
Kakanwil mengatakan bahwa Kemenag sudah menggerakkan itu, karena memang Kemenag harus menjadi contoh. ASN Kemenag telah rutin berwakaf uang setiap bulannya dan manfaat wakaf ini kini telah disalurkan langsung dalam bentuk beasiswa.
“Andai saja sebanyak 4700 Masjid dalam Provinsi Jambi setiap bulannya rutin bisa menggerakkan wakaf uang, dan dikelola dengan tepat maka dana wakaf yang besar ini dapat membantu dalam pemberdayaan ekonomi umat, dan pengentasan kemiskinan”, ujarnya.
“Da’i/Da’iyah sekarang harus bergerak pada satu titik bahwa ini penting, dan tugas Pemerintah itu menjamin bagaimana wakaf ini bisa berjalan dengan baik, tata kelolanya baik sehingga wakaf bisa menjadi jawaban, mampu mengentaskan segala problem-problem kemasyarakatan hari ini”, jelasnya.
Dalam kesempatan ini Kakanwil Mahbub Daryanto mengucapkan rasa syukur dan berterimakasih kepada Para Da’i/Da’iyah yang sudah menyejukkan suasana keberagamaan, berdakwah dengan tidak membangkitkan ujaran kebencian. Ia pun berpesan agar diera keterbukaan informasi ini para Da’i/Da’iyah mengisi ruang publik dengan konten-konten positif dengan memanfaatkan media sosial.
“Aktiflah di Media social dengan dakwah yang otentik dan menyejukkan umat sesuai pokok-pokok ajaran agama Islam yang baik dan benar, jangan sampai ruang publik diisi oleh banyaknya konten-konten dakwah yang memecah belah umat, negative, sudut pandang sempit dan keliru dalam memahami ajaran agama Islam, jika menyimpang maka segera kita luruskan, kita harus berkolaborasi dan bekerjasama mencerdaskan umat”, terangnya.
Ditambahkannya, tidak mudah membangun sebuah majelis, dakwah membutuhkan konsistensi, rutin selalu digelar sesuai jadwal, konten materi dakwah yang teratur, apa yang disampaikan berurutan dan mampu menciptakan suasana yang nyaman sehingga umat memang mengantungkan hatinya untuk mengisi ruang spiritualnya, untuk mendapat pencerahan dan jawaban, solusi dari masalahnya dalam majelis ilmu yang tepat.
Sementara itu, Ketua Tim Kemitraan Umat Bidang Penerangan Agama Islam dan pemberdayaan Zakat dan Wakaf, M. Yazid dalam laporannya menyampaikan bahwa pembinaan Da’i/Da’iyah ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas para Da’i sebagai pengemban amanah dakwah yang lebih mumpuni sehingga akan berdampak bagi kehidupan beragama masyarakat Provinsi Jambi.
Kegiatan diikuti oleh sebanyak 20 orang Da’i/Da’iyah dari unsur Ormas Islam dan Lembaga Dakwah dengan menghadirkan narasumber yang kompeten dan relevan dengan penguasaan dakwah baik secara tatap muka langsung, hadir Drs.H.Lahmuddin, M.Ag seorang pendakwah senior dan Dosen UIN STS Jambi maupun melalui media social, hadir Abdul Mutallib, MH.


























