SEKATOJAMBI.COM, JAMBI – Pada Senin (19/2/2024) lalu, Gubernur Al Haris bersama Bupati dan lintas terkait, menggelar rapat tertutup membahas tentang rekayasa lalu lintas.

Berdasarkan hasil rapat tersebut, terdapat tiga opsi alternatif terkait rekayasa angkutan Batubara, diantaranya dengan memaksimalkan pelabuhan pelabuhan yang ada di sepanjangan jalur Tenam Kabupaten Batanghari, pembatasan jumlah armada di jalanan dan jumlah armada dari setiap perusahaan, serta mengubah jam operasional angkutan saat keluar tambang dan juga jarak tempuh yang dibatasi.

Meskipun tiga opsi tersebut sudah dibahas, namun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi belum memastikan kapan langkah tersebut akan dilakukan dan diuji coba.

Anggota DPRD Provinsi Jambi Fraksi PKB, Elpisina mendukung dan menyambut baik apa yang dilakukan oleh Gubernur Jambi terkait solusi angkutan batubara tersebut.

Jelas saja ini membuat dilema, namun ada dua hal yang terkait yaitu beroperasinya tambang dan juga memberikan kenyamanan kepada masyarakat Jambi.

“Produksinya tambang juga berkaitan dengan pendapatan Masyarakat, terutama bagi masyarakat yang menggantungkan hidup di tambang jika tidak beroperasi terus bagaimana mereka mau makan, “ kata Elpisina, Rabu (21/2/2024).

Dari sisi lain, tambah dia, tidak dipungkiri dampak dari pengoperasian batubara ini memang kerap menimbulkan sisi negatif, satu diantaranya kemacetan.

“Saya pikir ini merupakan solusi yang paling tepat yang diberikan oleh Pak Gubernur, dengan kondisi dan fasilitas yang terbatas seperti saat ini solusi tadi menjadi solusi yang terbaik” tuturnya.