SEKATOJAMBI.COM, GRESIK – Jajaran Reskrim Polres Gresik terus menelusuri kasus pembunuhan sadis di Menganti Gresik, Jawa Timur.
Korban berinisial AS yang bekerja sebagai cleaning service rumah sakit pemerintah di Surabaya Barat, ditemukan dalam kondisi mengenaskan setelah tidak dapat dihubungi oleh kakaknya sejak Minggu (26/11/2023).
Kakak korban lalu berinisiatif mendatangi rumah korban di Dusun Glindung, RT 04, RW 02, Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik pada Senin (27/11/2023) malam.
Tetangga korban, Subakir mengatakan pada Selasa (28/11/2023) dini hari, pintu rumahnya diketuk oleh kakak korban yang melihat kondisi korban meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.
Saat itu diketahui pagar rumah korban dalam kondisi terbuka dan sepeda motor korban Honda PCX tidak ada di lokasi.
Subakir mengaku melihat korban bersama temannya di dalam rumah sejak dua hari lalu.
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan menyebut pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat sekitar 01.30 WIB. Setelah dicek ke lokasi, benar ada mayat laki-laki, dengan kondisi luka tusuk di mulut menggunakan pisau dapur.
“Ada pisau dapur menancap di mulut korban,” ungkapnya, Selasa (28/11/2023).
Jasad korban baru dievakuasi dari rumahnya di Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Gresik sekitar pukul 09.00 WIB.
Jasad korban mengalami luka di kepala akibat pukulan palu dan paving block yang dilakukan oleh pelaku.
“Pada bagian kepala mengalami luka akibat benda tumpul,” tegasnya.
Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dan melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi.
“Dua saksi kakak dan adik korban, satu saksi tetangga korban. Kakak korban yang melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gresik,” tegasnya
Sedangkan barang bukti yang diamankan berupa pisau, palu dan paving blok yang akan uji lab laboratorium forensik Surabaya.
Saat ini korban telah diautopsi di kamar mayat RSUD Ibnu Sina, Gresik hari ini, Selasa (28/11/2023).
Berdasarkan hasil awal autopsi, polisi menyatakan korban tewas sekitar 18 jam terhitung sebelum waktu autopsi.
“Kematiannya kurang lebih 18 jam sejak dievakuasi di RSUD Ibnu Sina Gresik,” ujar Aldhino.
Tim Redaksi