SEKATOJAMBI.COM, JAMBI – Jamaah Haji asal Provinsi Jambi yang telah selesai menunaikan ibadah haji dijadwalkan akan tiba pada 25 Juni hingga 11 Juli mendatang.
Berdasarkan jadwal pemulangan jamaah haji Provinsi Jambi yang dirilis oleh Kanwil Kemenag Provinsi Jambi, yakni yang tiba perdana pada 25 Juni adalah Kloter BTH 13.
Selanjutnya Kloter BTH 14 tiba pada 26 Juni, Kloter BTH 16 tiba pada 29 Juni, dan Kloter BTH 17 tiba pada 30 Juni.
Dilanjutkan oleh Kloter BTH 18 tiba pada 1 Juli, Kloter BTH 19 tiba pada 2 Juli, kemudian Kloter BTH 20 tiba pada 5 Juli, Kloter BTH 24 tiba pada 7 Juli, dan Kloter BTH 27 tiba pada 11 Juli.
Kanwil Kemenag Provinsi Jambi, Mahbub Daryanto mengatakan pihaknya telah melaksakan rapat koordinasi dan evaluasi terkait kepulangan jemaah haji bertujuan untuk memastikan kelancaran dan ketertiban proses pemulangan.
“Kami menegaskan kepada PPIH kabupaten/kota agar melaksanakan dengan prosedur yang ketat, agar para jemaah beserta barang bawaannya benar-benar selamat hingga tiba di rumah masing-masing,” ujarnya.
Ditambahkan Kepala Bidang Penyelenggaran Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Jambi Wahyudi Abdul Wahab, kesuksesan pemulangan jamaah dari Tanah Suci, perlu persiapan yang sangat matang. Selain itu, seluruh stakeholder harus memberikan dukungan agar proses pemulangan jamaah haji berjalan dengan lancar.
Dijelaskan bahwa skema pemulangan jamaah haji Provinsi Jambi dimulai dari ketika jamaah tiba di Bandara Sultan Thaha Jambi, pertama akan mengambil tas kabin di bagasi, setelah itu menaiki bus menuju Asrama Debarkasi Haji Antara Provinsi Jambi, kemudian memasuki Aula Arafah dan duduk sesuai nomor bus.
Setelah itu, para jamaah mengikuti acara seremonial serah terima, selanjutnya para jamaah mengikuti proses pemulangan ke daerah.
Diinformasikan bahwa rombongan jamaah haji dari dua Kabupaten akan menginap di Asrama Debarkasi Haji Antara Provinsi Jambi sebelum dipulangkan ke daerah. Selain itu, terdapat pula rombongan jamaah yang hanya akan beristirahat sejenak di Asrama Haji untuk mandi dan mengganti pakaian sebelum pulang ke daerah.
“Ada dua kabupaten/kota yang akan menginap terlebih dahulu di Asrama Haji. Nah ini karena terkait waktu tiba tengah malam, yang kedua ada tradisi atau budaya masyarakat ketika jamaah haji pulang ke daerah dan disambut oleh masyarakat. Tentu itu menyesuaikan jadwal dengan penerimaan oleh Bupati masing-masing, yaitu Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur. Tetapi ada juga dari kabupaten yang lain yang tidak menginap, tetapi hanya ingin istirahat sejenak bisa mandi mengganti pakaian dan pulang ke kabupaten/kota masing-masing karena ada penyambutan dari Walikota atau Bupati masing-masing,” ujarnya.
Dalam Rakor pemulangan, kata Wahyudi, terdapat beberapa catatan penting, diantaranya keluarga jamaah tidak boleh menjemput langsung ke Asrama Debarkasi Haji Antara Provinsi Jambi.
Selanjutnya, deteksi kesehatan tetap akan dilakukan ketika jemaah turun dari pesawat, dimana akan dilakukan oleh pihak Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas II Jambi. Serta, acara prosesi atau seremonial pemulangan dipersingkat, untuk mengatasi kondisi para jemaah yang mengalami kelelahan usai melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.
“Mudah-mudahan jamaah yang kembali ini semua sehat dan apabila ditemukan jamaah yang mengalami kondisi ngedrop (tidak fit) atau sebagainya, tentunya akan dilakukan observasi,” tutupnya.
Tim Redaksi