Sekatojambi.com (Jambi) Menanggapi berita yang beberapa hari ini sedang diterbitkan oleh media ini, Elviana mengirimkan percakapan melalui pesan singkat via whatsap pada jum’at malam sekira pukul 23.23 Wib (02/02/2024) dengan penuh tanya.

Berikut isi percakapannya  :

Elviana : Msh blm puas ya, Kasian wartawannya. Nulis berita ngawur. Berita pesanan ya.

Wartawan : Heheheh ndag papa Bu, terserah ibu mau bilang apa, sembari mengkonfirmasi foto sertifikat bergambar Elviana, ini kan sertifikatnya Bu ??

Elviana : Sy bagikan beasiswa itu waktu sy reses Desember yg lalu. 8.868 ortu siswa se Jambi sdh menikmatinya. Tdk ada yg gaduh. Semua bahagia. TVRI meliput. Panwas mengawasi.

Wartawan : Iya gpp Bu, nanti apa yang ibu wa saya buat beritanya

Elviana : Ya sy kasih sertifikat. Ada nomor rekening disitu. Ada yg salah.

Wartawan : Gpp salah benar bukan urusan saya Bu, itu ranahnya pengadilan, saya selaku wartawan hanya bisa menulis berita dan mengkonfirmasi para pihak yang berwenang itu aja.

Elviana : Ya kayaknya anda memang nukis suks2.  Sy ingatkan sy tdk akan biarkan org lain menjatuhkan nama sy dg tulisan dia suka2. Sy tdk mau mengganggu org & sy juga tdk mau diganggu.

Wartawan : Tidak ada yang menganggu Bu, memang tugas kami mencari, mengolah, menulis dan mendistribusikan hasil karya tulis jurnalis. Itu amanat undang2 no 40 Tahun 1999 Tentang Pers jadi saya masih sesuai koridor dan berpegang teguh dengan Kode Etik Jurnalis

Lantas Elviana menyanggah dengan mengirimkan screenshot berita  sebelumnya yang terletak pada paragraf ketiga dengan narasi  “Semestinya Elviana harus menjadi contoh dan suri tauladan, apa lagi dirinya adalah anggota DPD RI yang memperjuangkan bea siswa di dunia pendidikan.

Namun kalau dilihat kata – kata yang dilontarkan melalui pesan singkat via whatsap sangatlah disayangkan, dan menggambarkan seakan dirinya tak pernah mengenyam bangku pendidikan”. Berjudul; “Elviana Calon DPD RI,  Salahnya Pak Kadis Kota Jambi Apa ? Wartawannya Kurang Cerdas !!! “

Elviana : Anda mengatakan sy *seakan tdk pernah mengenyam pendidikan tinggi*?

Elviana : Ralat: *seakan tak pernah mengenyam bangku pendidikan*

Elviana : Hebat benar anda mencap sy seremeh itu. Emangnya kamu siapa?

Wartawan : Kan ibu yang memulai, saat dikonfirmasi mengenai steatmen terkait pernyataan yang mengtakan bahwa wartawan tidak faham dan kurang cerdas.

Begini jawaban Elviana : 

Elviana : Statement sy bisa sy pertanggungjawabkan Anda tdk faham beasiswa PIP itu, bagaimana prosedurnya bisa siswa dpt, siapa sj yg bisa jadi pengusulnya. Ada ratusan wartawan hebat di kota Jambi tdk ada yg menilai yg sy lakukan salah.

Jika tulisan anda pesanan, insyaa Allah ini akan melambungkan nama sy jelang pileg ini di kota Jambi. Krn ada 8.868 ortu siswa di kota Jambi & puluhan ribu se prov Jambi yg sdh menikmati beasiswa yg sy carikan yg akan geli baca tulisan anda.

Sy akan persoalkan tulisan anda ini sbg *perbuatan yg tdk menyenangkan*.

Wartawan : Monggo ibu silahkan

Elviana : Ok

Wartawan : Kalau ada yang salah dalam tulisan saya,  ibu punya hak untuk membela diri dan menyatakan keberatan

Tapi perlu ibu pelajari Prodak Pers tidak bisa dituntut pidana, karena ini karya tulis jurnalis.

Saya sudah sering mendapat ancaman yang begitu

Elviana : Gak kls sy tanggapi berita gak mutu kayak gini.

Wartawan : Besok di cyber kalok mau lapor Bu, UU ITE

Elviana : Kata siapa? Emangnya jurnalis kebal hukum?

Wartawan : Saya tak perlu berdebat sama ibu, kalok ibu mau lapor tinggal lapor saja.

Elviana : Di cyber??? Faham gak cyber?