SEKATOJAMBI.COM, JAMBI – Jalan Tol Bayung Lencir–Tempino–Jambi, khususnya Seksi 3 (Tempino–Simpang Ness), kini sudah rampung dan mulai beroperasi.
Meski demikian, hingga saat ini belum dikenakan tarif meski peresmian sudah dilakukan.
Junior Project Director Jalan Tol Tempino–IC Ness, Ahmadi, menjelaskan bahwa seluruh ruas jalan tol sudah dapat digunakan.
Sejumlah infrastruktur juga telah dibangun, di antaranya gerbang tol, simpang susun (interchange) di Pijoan, serta fasilitas lain yang mendukung kelancaran lalu lintas.
“Interchange ini berfungsi sebagai akses masuk dan keluar tol, serta mempermudah perpindahan antar jalan tanpa perlu berhenti. Tujuannya menciptakan arus lalu lintas yang lebih dinamis, mengurangi konflik silang, kemacetan, dan potensi kecelakaan,” terangnya.
Selain itu, pihaknya juga membangun kantor operasional tol yang mencakup kantor cabang, pengelola tol, serta PJR (Patroli Jalan Raya) untuk memperlancar koordinasi.
Tak hanya itu, di KM 42 Pijoan telah disiapkan Rest Area Tipe A di sisi kanan dan kiri, meski hingga kini belum difungsikan.
Sementara itu, Branch Manager Ruas Tol Bayung Lencir–Tempino (Baleno), Hanung Hanindito, menegaskan bahwa penentuan tarif masih menunggu regulasi resmi pemerintah.
“Pembayaran tarifnya tergantung regulator, termasuk asistensi dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu),” jelas Hanung.
Ia juga menambahkan, Tol Baleno menjadi salah satu jalan tol terlama di Indonesia yang beroperasi tanpa tarif.
Mengenai besaran tarif, Hanung mengaku belum bisa memastikan karena masih menunggu hasil perhitungan yang mempertimbangkan nilai investasi dan kondisi terkini jalan tol.
“Ada perhitungan khusus, karena nilai investasinya berbeda dengan jalan tol lain yang dibangun beberapa tahun lalu,” tambahnya.
Sejak dibuka, lalu lintas kendaraan di Seksi 3 Tempino–Simpang Ness terpantau belum padat, hanya sekitar 600 kendaraan per hari.
Secara keseluruhan, trafik di ruas Tol Baleno masih berada di kisaran 2.000–2.600 kendaraan per hari. (*)