SEKATOJAMBI.COM, MUARO JAMBI – Wakil Bupati Muaro Jambi Junaidi H. Mahir selaku irup menghadiri upacara dalam rangka memperingati Hari Kesadaran Nasional (HKN) dan Hari Koperasi ke 78 tingkat Kabupaten Muaro Jambi tahun 2025,yang bertempat di lapangan Bukit Cinto Kenang, Kamis (17/7/2025).
Hari ini kita hadir di tengah suasana penuh harapan dan semangat kebersamaan, kita merayakan sesuatu yang lebih dari sekedar mengingatkan sebuah lembaga ekonomi, kita merayakan semangat hidup orang banyak, semangat gotong royong semangat dari kita, oleh kita, dan untuk kita.
Dan ini bukan semata romantisme sejarah, konstitusi kita sendiri yaitu pada pasal 33 UUD 1945 menegaskan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan karena bangsa ini dibangun bukan oleh individu tapi oleh gotong royong. Kita tahu, dalam koperasi, suara setiap orang sama, tak peduli berapa besarnya modalnya, setiap anggota punya hak bicara yang setara prinsip “one man one vofe”. Bukan hanya soal teknis rapat tahunan, itu adalah simbol dari demokrasi ekonomi yang selama ini kita impikan bahwa setiap warga bisa ikut menentukan arah masa depan bersama, katanya.
Kini kita sedang menyepakati jalan menuju tahun 2045, tahun emas Indonesia, 100 tahun kemerdekaan dan kita semua tentu ingin melihat Indonesia yang bukan hanya maju secara teknologi tapi juga adil dan berdaulat secara ekonomi di sinilah koperasi punya peran besar, kita tidak bisa mewujudkan Indonesia emas dengan meninggalkan rakyat kecil kita butuh koperasi yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan, yang tidak hanya tumbuh di angka, tapi juga mengantar di hati masyarakat indiskusi ekonomi.
Kita patut bersyukur koperasi Indonesia terus menunjukkan geliat positif, tahun lalu jumlah koperasi aktif kita tercatat sebanyak 131.617 unit. Anggotanya mencapai hampir 30 juta orang, artinya satu dari 10 warga Indonesia adalah bagian dari koperasi volume usaha koperasi pada tahun 2024 menyumbangkan Rp 214 triun terhadap PDB nasional itu hampir satu persen dan potensinya masih sangat besar jika kita kelola bersama, tegasnya.
Tapi semua itu baru bisa menjadi kekuatan ekonomi jika dikelola bersama dan itulah mengapa, presiden mengeluarkan intruksi presiden nomor 9 tahun 2002 ribu dan keputusan presiden nomor 9 tahun 2005 yang mendorong percepatan pembentukan koperasi desa kelurahan merah putih, tidak kurang 18 kementerian dan lembaga pemerintah provinsi serta Kabupaten/kota seluruh Indonesia turut serta menjadi bagian penting dan mensukseskan agenda ini.
Saya bangga menyampaikan bahwa hingga saat ini, sudah lebih dari 80.000 koperasi desa dan kelurahan merah putih terbentuk lewat musyawarah desa dan kelurahan khusus prosesnya bukan dari atas tapi dari bawah rakyat sendiri yang membentuk rakyat sendiri yang mengelola koperasi ini bukan hanya tempat simpan pinjam, di sana ada beberapa generasi penting yaitu generasi sembako tempat mengakses barang subsidi pemerintah seperti gas, beras dan minyak goreng klinik Desa serta dengan gerai apotek gerai gudang untuk menyimpan serta logistik dan transportasi untuk mendiskusikan hasil panen, dengan koperasi desa atau kelurahan merah putih.
Dan saya tahu ini bukan hanya soal angka petani kecil yang dulu menjual jagungnya secara perorangan, harga rendah dan tak menentu kini lewat operasi, dia bisa menyimpan hasil panennya, menunggu harga membaik dan menjual secara kolektif pendapatannya naik, anak-anaknya bisa sekolah lebih tinggi dan dia tidak lagi berhutang ke tengkulak, bagi saya itulah koperasi, bukan hanya mengubah ekonomi tapi juga membuka masa depan, unjarnya.