SEKATOJAMBI.COM, JAMBI – Musrenbang RPJMD 2025–2029 Provinsi Jambi yang digelar di Swiss-Belhotel, Rabu (21/5/2025), berubah jadi panggung teguran keras bagi sejumlah kepala daerah yang absen. Bukan hanya Gubernur Jambi Al Haris yang menyindir, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya juga melontarkan kritik tajam dan langsung menyebut nama daerah.
“Saya sudah beberapa kali hadir Musrenbang. Kalau kepala daerah tidak hadir, kami tegur keras!” tegas Bima Arya di hadapan seluruh peserta forum.
Tak tanggung-tanggung, Bima Arya menyebut dua daerah yang sama sekali tak mengirim wakil, bahkan wakil bupati pun tidak muncul.
“Tanjab Barat dan Batanghari bahkan tidak kirim siapa pun. Ini bukan sekadar abai, ini minim komitmen. Musrenbang itu simbol kolaborasi,” ucap Bima dengan nada serius.
Menurut Bima, cara mengelola pemerintahan hari ini harus berubah.
“Kita tidak bisa lagi kerja sendiri-sendiri. Ini bukan era yang santai-santai. Kita butuh disiplin, militansi, sinergi!”
Dalam nada yang lebih reflektif, Bima Arya bahkan menyinggung risiko ketertinggalan global jika kepala daerah tidak peka terhadap pentingnya perencanaan bersama.
“China bisa lebih unggul dari kita karena mereka lebih spartan, lebih disiplin. Kalau kita longgar seperti ini, kita kalah.”
Sebelumnya, Gubernur Jambi Al Haris juga menyentil keras ketidakhadiran bupati-bupati dari Batanghari, Tebo, Merangin, dan Bungo. Baginya, Musrenbang RPJMD bukan seremonial, tapi titik awal arah pembangunan 5 tahun.
“Kalau kepala daerah tidak ikut menyusun arah kebijakan, bagaimana kita bisa membangun bersama?” sindir Haris.(*)
Tim Redaksi