SEKATOJAMBI.COM, TANJAB TIMUR – Seorang nelayan bernama Hamirudin alias Amik berhasil ditemukan setelah menghilang sejak Kamis (16/5/2024).
Hamirudin alias Amik (39) ditemukan tak bernyawa di perairan Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), pada Minggu (26/5/2024).
Kasat Polairud Polres Tanjung Jabung (Tanjab) Timur, IPTU M. Rahmadhansyah Putra, mengkonfirmasi mayat ditemukan mengapung.
“Jasad itu diduga merupakan seorang nelayan yang hilang di perairan Ambang Luar Kabupaten Tanjab Timur dengan koordinat 00°45.984’S 104°01.397’E tanggal 16 Mei lalu,” katanya, Selasa (28/5/2024).
Kronologi kejadian ini, yaitu saat Amik bersama rekannya bernama Yusma melaut untuk mencari ikan di pagi hari dengan menggunakan kapal.
Kemudian tika Yusman bergegas ke bagian depan kapal untuk menjatuhkan jangkar. Sementara itu, Amik berada di bagian belakang, memegang kemudi.
“Setelah melempar jangkar, Yusman melihat ke arah belakang kapal namun korban sudah tidak berada di posisi kemudi kapal, dan diduga jatuh ke air,” jelasnya.
Yusman yang panik melihat korban hilang pun segera melompat ke laut, berusaha mencari rekannya di sekitar kapal. Namun ia masih belum menemukan korban.
Tak menyerah, Yusman meminta bantuan dari rekan nelayan lainnya, Alang. Namun hasilnya tetap nihil.
Kemudian Yusman menghubungi Mustafa alias Bolon, pemilik kapal motor, untuk melaporkan kejadian tragis tersebut.
Setelah melaporkan kejadian tersebut, warga sekitar, nelayan, Polairud, TNI AL, BPBD, dan Tim SAR dari Basarnas Jambi langsung melakukan pencarian.
Hari demi hari berlalu tanpa hasil, hingga pencarian resmi dihentikan.
10 hari setelah dinyatakan hilang, jasad korban akhirnya berhasil ditemukan mengapung di perairan Kabupaten Karimun oleh nelayan setempat.
Korban ditemukan dengan kondisi tubuh yang tidak lagi utuh, tanpa kepala, namun pakaian yang dikenakan baju bola berwarna hitam hijau dengan nomor punggung 5 menjadi petunjuk yang mengonfirmasi identitasnya.
“Berdasarkan pakaian mayat yang ditemukan dengan pakaian korban yang hilang tenggelam, sama persis. Maka diduga mayat tersebut merupakan korban hilang tenggelam yang dilaporkan warga Desa Lambur,” ungkapnya.
Setelah penemuan jasad, koordinasi dilakukan antara Polairud dan Polsek Moro Polres Karimun. Pemeriksaan oleh Puskesmas setempat, serta kesepakatan dari dokter, Polsek, tokoh agama, dan masyarakat, memutuskan bahwa jenazah dikebumikan di pemakaman umum Kecamatan Moro.
“Dan sampai saat ini masih menunggu pihak keluarga korban untuk tindakan lebih lanjut untuk memastikan identitas korban,” tutupnya.