SEKATOJAMBI.COM, SUNGAI PENUH – Masyarakat Desa Koto Baru, Kecamatan Tanah Kampung, Kota Sungai Penuh mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk pembangunan tembok penahan tanah di pinggir Sungai Batang Sangkir.
Padahal, menurut Kepala Desa Koto Baru Tanah Kampung, Jhon Afrizal, usulan pembangunan tersebut telah disampaikan selama 10 tahun terakhir melalui berbagai forum resmi pemerintahan, namun belum mendapat tanggapan dari pihak terkait.
Dalam keterangannya, Jhon Afrizal menjelaskan bahwa pembangunan tembok penahan ini merupakan kebutuhan mendesak yang menyangkut keselamatan warga dan keberlangsungan fasilitas pemerintahan desa.
Beberapa titik di sekitar aliran sungai yang melintasi wilayah Koto Baru kini berada dalam kondisi rawan longsor, terutama saat intensitas hujan tinggi.
“Sudah 10 tahun kita usulkan, baik melalui Musrenbang tingkat Desa maupun Musrenbang Kecamatan. Usulan tersebut juga telah disampaikan melalui unsur empat jenis desa di Koto Baru Tanah Kampung dan dihadiri langsung oleh dinas terkait serta anggota DPRD dari Dapil 3. Namun hingga sekarang belum ada respon atau tindak lanjut nyata dari Pemerintah Kota Sungai Penuh,” ungkapnya.
Menurut Jhon, kondisi di lapangan saat ini semakin memprihatinkan. Sejumlah rumah warga dan kantor desa berada di tepi jurang yang terus mengalami pengikisan akibat aliran air sungai.
Jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan longsor besar bisa terjadi dan mengancam keselamatan masyarakat serta kerugian material yang cukup besar.
“Kita sangat khawatir. Kalau dibiarkan seperti ini, rumah warga dan kantor desa bisa terbawa longsor ke sungai. Kami sudah berupaya semampu dana desa, tapi anggaran yang tersedia sangat terbatas dan tidak mencukupi untuk membangun tembok penahan skala besar seperti yang dibutuhkan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pembangunan tembok penahan tersebut membutuhkan dukungan penuh dari Pemerintah Kota maupun instansi teknis di tingkat Provinsi, mengingat lokasinya berada di area strategis dan memerlukan perencanaan teknis yang matang.
Lebih lanjut, Jhon Afrizal berharap agar Pemerintah Kota Sungai Penuh dapat segera memberikan perhatian serius terhadap persoalan ini. Menurutnya, keselamatan warga harus menjadi prioritas utama, dan tindakan preventif jauh lebih baik daripada menunggu hingga terjadi bencana.
“Kami tidak menuntut berlebihan. Kami hanya berharap adanya langkah konkret dari pemerintah untuk menindaklanjuti usulan yang sudah bertahun-tahun kami sampaikan. Ini demi keselamatan masyarakat Koto Baru dan keberlanjutan pelayanan publik di kantor desa,” tuturnya.