SEKATOJAMBI.COM, BEKASI – Seorang remaja perempuan yang berusia 15 tahun menjadi korban prostitusi aplikasi MiChat oleh mucikari. Korban dijual kepada pria hidung belang di kawasan Bekasi, Jawa Barat.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Muhammad Firdaus membenarkan adanya laporan tersebut. Polisi telah menangkap pelaku (mucikari) berinisial D yang berusia 17 tahun.

“Tersangka berhasil ditangkap pada hari Jumat tanggal 12 Januari 2024 sekira pukul 00.30 WIB di Pondok Gede tidak jauh dari TKP eksploitasi anak,” kata Firdaus, Jumat (12/1/2024).

Kasus ini terkuak setelah orang tua korban mengadu ke Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak). Diketahui sebelumnya korban tidak pulang selama beberapa hari.

“Lalu ada kecurigaan dari kita bahwa ada saat kita tanya di awal, anak itu pergi ke mana gitu. Kemudian ada ketakutan pada saat melaporkan, kemudian saya tanya, ‘itu bawa handphone nggak kalau pergi itu. Kenapa tidak mengabari orang tua keberadaanya di mana?’. Terus dia bilang karena dia takut,” kata Lia, Kamis (11/1/2024).

Belakangan ini diketahui korban berkenalan dengan seorang pria berinisial D. Awalnya korban ditawari pekerjaan, korban tidak tahu bahwa pekerjaan yang dimaksud ternyata melayani pria hidung belang.

“Lalu dibawa pergi sama si laki-laki ini ke tempat kontrakan yang ada di sekitar Pondok Gede. Setelah itu, cowok ini menawarkan pekerjaan sama si korban ‘kamu mau kerja nggak, kamu mau dapat uang enggak?’. Nah si korban ini nggak tahu pekerjaan apa yang dia dapatkan. Karena ini tergiur akhirnya dia mau menerima pekerjaan itu,” ucapnya.

Di sebuah kontrakan korban kemudian diminta D (pelaku) dan dua pelaku lainnya untuk berfoto dengan pakaian yang sudah disiapkan pelaku. Rupanya, foto tersebut akan diunggah di aplikasi kencan.

Korban ‘terjebak’ di dalam kontrakan tersebut dan dipaksa untuk melayani para pria hidung belang. Korban baru bisa keluar dari kontrakan itu setelah mengelabui pelaku.

“Setelah (foto) disebarkan, datanglah pelanggan pertama, begitu kagetnya ini anak. Terus dia nggak bisa kemana-mana. Akhirnya dia diminta untuk melayani awal satu pria. Setelah itu ternyata ada lagi terus seperti itu,” jelasnya.

“Setelah itu anak ini mencoba berbohong sama si cowok ini pengen ambil pakaian ke rumahnya. Di situlah dia kabur ke rumah itu. Jadi awalnya bisa membongkar kasus ini,” tambahnya.

Kemudian pihak korban bersama Komnas Anak membuat laporan ke Polres Metro Bekasi.