SEKATOJAMBI.COM, MENDALO – UPT Layanan Internasional (UPT LI) menyelenggarakan UNJA International Day 2024 dengan mengangkat tema “Emberance Diferences, Celebrate Togetherness” sekaligus Seminar Beasiswa LPDP dari Yayasan Mata Garuda Jambi, bertempat di Balairung Pinang Masak UNJA Mendalo, pada Senin, (18/11/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor UNJA, Helmi, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Hafrida, S.H., M.H., Kepala UPT Layanan Internasional, Dr. Sri Wachyunni, S.S., M.Hum.,MA., Wakil Dekan dari beberapa Fakultas, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Jambi, Kepala Sekolah SMPN 16, Kepala Sekolah SMPN 12 dan Kepala Sekolah SMK 6 Kota Jambi, serta undangan lainnya.
Rektor UNJA, Helmi dalam sambutannya menyampaikan bahwa perbedaan bukanlah hal yang harus dihindari, melainkan sesuatu yang dapat menyatukan, sebagaimana tercermin dalam kegiatan tersebut, ia juga mengapresiasi peran dosen maupun mahasiswa serta UPT Layanan Internasional UNJA dalam upayanya mewujudkan internasionalisasi.
“Perbedaan bukan sesuatu yang harus kita hindari tetapi perbedaan justru menjadikan kita bersatu seperti dalam kegiatan ini, terima kasih telah menjadikan UNJA berperan dalam pendidikan global,” ujar Helmi.
Kepala UPT Layanan Internasional UNJA, Dr. Sri Wachyunni, S.S., M.Hum.,MA., menyampaikan bahwa tema acara International Day adalah Embrace Differences, Celebrate Togetherness, yang mencerminkan UNJA dalam proses internasionalisasi dan berharap acara ini terus menjadi tradisi tahunan.
“Izinkan saya mengingatkan bahwa tema kita pagi ini adalah Embrace Differences, Celebrate Togetherness—merangkul perbedaan dan merayakan kebersamaan.”
“International Day adalah bukti bahwa UNJA merupakan bagian dari proses perkembangan pendidikan tinggi global yang terus menerus tanpa henti.”
“International Day” ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2017 dan telah menjadi tradisi tahunan, dan semoga akan terus berlanjut di masa mendatang,” ujar Dr. Sri Wachyunni.
Ketua Pelaksana, Radya Rakha Yudhie, menyebutkan International Day sebagai platform yang menyatukan budaya dan menegaskan bahwa perbedaan bukan halangan untuk solidaritas.
“Internasional day ini bukan hanya sekedar acara tahunan, tetapi acara ini sebagai sebuah platfrom yang menyatukan berbagai budaya dan negara.”
“Acara ini juga membuktikan kepada kita semua bahwa tidak lah suatu perbedaan menjadikan sebuah tembok untuk kita dapat menjalin hubungan solidaritas,” ungkap Radya Rakha Yudhie.
Salah satu mahasiswa internasional asal Thailand, Asmee Waedoyee, menyampaikan harapannya untuk mempererat hubungan antar mahasiswa internasional melalui kegiatan ini.
Tim Redaksi