SEKATOJAMBI.COM, JAMBI – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Jambi gerak cepat menangani jalan amblas Padang Lamo didekat jembatan Sungai Bungo, Desa Teluk Kayu Putih Tebo yang terjadi siang ini (5/3/2025).
Kepala UPTD Workshop dan Peralatan Dinas PUPR Provinsi Jambi Iwan Rahmadi mengatakan, begitu mengetahui kejadian oprit yang runtuh pada siang itu, pihaknya langsung mempersiapkan alat.
Diperkirakan alat akan sampai pada tengah malam ini dan langsung dikerjakan tim PU Provinsi.
“Tindakan kami sudah mengirimkan satu dam truk dan satu backhoe loader. Rencana mau kami pasang h bim dengan lantai plat yang dilas, semoga backwal masih masih utuh biar bisa ditimbun,” katanya.
Bahkan pada Senin lalu, Iwan menyebut alat berat pihaknya sudah berada dan bekerja di Jalan Padang Lamo sesuai perintah Gubernur Jambi pada hari itu di Sudang Paripurna DPRD.
“Alat kami grader vibro baru malam Selasa sampai. Pada senin sudah sampai alat grader untuk membuka (jalan) dulu,” sebutnya.
Penyebab jalan didekat jembatan Sungai Bungo, Desa Teluk Kayu Putih Tebo ini amblas Iwan menyebut ada laporan bahwa akibat air di bawah yang menggerus tanah oprit atasnya.
“Lalu juga akibat jalan Provinsi ini digunakan sebagai jalur alternatif dampak jalan nasional Bungo-Sumbar amblas maka jalan kelas 3 kita ini turun (amblas), ditambah dengan curah hujan tinggi dan derasnya air,” ucapnya.
Ia menyatakan idealnya Jalan Provinsi ini standarnya kendaraan dengan maksimal berat 8 ton alias bukan untuk kendaraan bertonase berat.
Kepala Bidang Bina Marga Wasis Sudibyo menambahkan dirinya juga sudah berkoordinasi dengan Saya Kadis PU Tebo. Serta dengan pihak Alkal Provinsi dengan penanganan penimbunan sementara.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi Ivan Wirata juga menunjukkan gerak aktif dalam fungsinya pengawasan. Ivan telah menghubungi Kabid UPTD Workshop dan memastikan penanganan yang tepat dan cepat.
“Kita minta penanganannya tepat. Saya ingatkan juga agar PU melihat konstruksi backwal utama oprit jembatan apakah masih kuat agar bisa ditimbun dan dipasang plat. Juga kami minta agar kendaraan yang lewat nantinya jangan lebih dari standar jalan (ketentuan ton),” ujarnya.
