SEKATOJAMBI.COM, JAMBI – Kegiatan edukasi keselamatan berlalu lintas yang digelar Ditlantas Polda Jambi kembali menyoroti persoalan serius yang kerap melibatkan remaja: balap liar. Dalam agenda yang berlangsung pukul 09.00 hingga 10.00 WIB tersebut, penyampaian materi tidak hanya berfokus pada tata tertib berkendara, tetapi juga memberikan peringatan tegas mengenai risiko fatal dari aksi balap liar yang digolongkan sebagai bahaya laten di kalangan pelajar.
Dirlantas Polda Jambi Kombes Pol Adi Benny, melalui Kasatgas Preemtif Kompol Dr. Novrizal, menjelaskan bahwa isu balap liar menjadi prioritas penanganan karena berdampak luas terhadap keselamatan dan ketertiban masyarakat. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran pelajar sekaligus mengarahkan mereka agar menghindari aktivitas berisiko tinggi tersebut.
“Selain menyampaikan materi tentang pentingnya penggunaan helm standar, kelengkapan surat, dan mematuhi rambu, kami memberikan penekanan kuat untuk menjauhi balap liar. Aksi tersebut bukan hanya ilegal, tetapi merupakan ‘tiket instan’ menuju cedera serius atau bahkan kematian. Kami mengajak pelajar menyalurkan hobi di tempat yang resmi,” tegas Kompol Novrizal.
Dalam sesi tersebut, Ditlantas Polda Jambi mengangkat tema Edukasi Anti-Balap Liar dan Pilih Prestasi, Bukan Kematian, dengan tujuan mengubah pola pikir pelajar agar lebih memilih kegiatan positif, aman, dan produktif. Aparat berharap edukasi ini mampu mengurangi intensitas balap liar yang selama ini meresahkan masyarakat, terutama di titik-titik rawan pelanggaran lalu lintas.
Kegiatan edukasi tersebut juga menekankan pentingnya perlengkapan keselamatan, kepatuhan terhadap aturan jalan, serta kesadaran bahwa kecelakaan lalu lintas sebagian besar berawal dari pelanggaran yang dianggap sepele. Pelajar diajak memahami bahwa keselamatan bukan hanya tanggung jawab pribadi, tetapi juga tanggung jawab sosial yang berdampak pada keamanan publik.
Melalui pendekatan preemtif dan dialogis, Ditlantas Polda Jambi berharap pelajar mampu menjadi agen perubahan dalam lingkungan masing-masing untuk menekan potensi terjadinya balap liar maupun pelanggaran lainnya. Edukasi seperti ini disebut akan terus digencarkan sebagai bagian dari upaya menumbuhkan budaya tertib lalu lintas sejak dini.


























