SEKATOJAMBI.COM, JAMBI – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jambi mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi banjir, banjir rob, hingga potensi tanah longsor mengingat puncak musim hujan di Provinsi Jambi diprediksi akan berlangsung mulai November 2025 hingga Januari 2026.
“Namun, puncak musim hujan ini tidak terjadi secara serentak, melainkan bervariasi di setiap kabupaten kota,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Jambi, Nabila, Kamis (27/11/2025).
Nabila menjelaskan bahwa kondisi cuaca sepekan ke depan umumnya berawan dan berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di hampir seluruh wilayah Jambi.
“Puncak musim hujan bervariasi waktunya di tiap kabupaten. Faktor yang memengaruhi musim hujan tahun ini adalah Indeks Dipole Mode dan La Nina lemah. Kedua fenomena ini menambah potensi terjadinya hujan di Jambi,” jelasnya.
Selain itu, BMKG juga memantau adanya potensi hujan ekstrem. Kondisi ini dipicu oleh dua sistem siklon tropis yang sedang aktif, yaitu Siklon Senyar dan Siklon Koto yang memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan curah hujan di wilayah Provinsi Jambi.
BMKG juga mengimbau masyarakat di sejumlah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem.
Potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpeluang terjadi di wilayah Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Merangin, Kabupaten Muaro Jambi, Kota Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Nabila juga mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi banjir, banjir rob, tanah longsor, pohon tumbang, dan sambaran petir.
“Tetap tenang dan terus pantau informasi resmi dari BMKG agar selalu mendapat pembaruan kondisi cuaca terbaru,” tutupnya.


























