SEKATOJAMBI.COM, JAMBI – Gubernur Jambi Al Haris mengajukan sejumlah usulan strategis kepada Pemerintah Pusat dalam pertemuan bersama Komisi V DPR RI di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Senin (14/4/2025).
Usulan tersebut mencakup proyek infrastruktur penting yang dinilai mendesak dan strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi serta mengatasi persoalan transportasi dan lingkungan di Provinsi Jambi.
Dalam pertemuan tersebut, Al Haris menyampaikan delapan poin usulan prioritas.
Pertama, pembangunan flyover di kawasan Pal 10 sebagai sambungan akses tol. Menurutnya, pembangunan ini penting untuk mengurai kemacetan dan menghubungkan langsung jalan tol dengan pusat Kota Jambi.
“Kita berharap pemerintah pusat bisa membantu agar flyover ini segera dibangun agar dapat mengurai kemacetan,” ujarnya.
Usulan kedua adalah pembangunan Jembatan Batanghari 3, yang akan menjadi akses penting menuju jalan tol Rengat.
Gubernur menegaskan proyek ini perlu menjadi prioritas karena akan berdampak besar pada mobilitas masyarakat dan distribusi barang.
Selanjutnya, Al Haris menyinggung proyek Jembatan Sungai Rambut yang sempat disahkan Komisi V namun kemudian tidak dianggarkan.
Ia berharap proyek ini bisa dihidupkan kembali, mengingat telah ada pembangunan dermaga dan pembebasan lahan.
“Kita tidak ingin ada uang negara yang mangkrak. Kalau bisa sedikit lagi dikerjakan, itu akan bermanfaat besar,” katanya.
Gubernur juga mengusulkan percepatan pembangunan dermaga Roro Kuala Tungkal, yang kini hanya memiliki satu dermaga aktif.
Akibatnya, kapal sering antre sebelum berangkat ke Batam dan daerah lain.
Ia menekankan bahwa akses pelabuhan ini berskala nasional dan layak menjadi prioritas.
Pada poin berikutnya, Al Haris mengajukan pembangunan dan perbaikan beberapa ruas jalan strategis, seperti Jalan Tempino–Muara Bulian, Jalan Padang Lamo Tebo, dan Jalan Simpang Sungai Duren–Nes.
Terkait penanggulangan banjir, Gubernur menyatakan bahwa persoalan ini sudah dibahas dalam forum sebelumnya dan menjadi salah satu perhatian utama.
Ia juga mengusulkan penambahan panjang runway di Bandara Sultan Thaha, Bandara Muaro Bungo, dan Bandara Kerinci.
Menurutnya, Bandara Sultan Thaha memiliki potensi menjadi bandara bertaraf nasional jika panjang landasannya sedikit lagi ditambah.
“Di Bandara Bungo saat ini baru NAM Air yang bisa mendarat. Kalau bisa tambah satu meter lagi, Batik Air juga bisa masuk,” jelasnya.
Gubernur menyoroti potensi penumpang yang tinggi dari wilayah sekitar Bandara Bungo, seperti Dharmasraya, Kerinci, Sungai Penuh, Merangin, Tebo, hingga Sarolangun.
Ia menyebut ada tujuh kabupaten/kota yang bergantung pada bandara tersebut.
Untuk mendukung sektor pertanian, Al Haris juga mengusulkan pembangunan Bendungan Merangin yang telah melalui kajian Kementerian PUPR.
Bendungan ini diyakini dapat mengairi jutaan hektare sawah di Jambi.
Terakhir, ia menyoroti masalah pengelolaan sampah di Kerinci dan Sungai Penuh yang merupakan daerah wisata namun belum memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) regional.
Ia berharap Komisi V DPR RI dapat membantu mendorong pembangunan fasilitas tersebut bersama Kementerian PUPR.
“Kerinci juga butuh Penganan sampah luar biasa, Kerinci Sungai Penuh kota wisata tapi tidak punya TPA regional, jadi kita minta bantuan Komisi V untuk bagaimana caranya dengan PU membangun itu” ujarnya.
Al Haris menambahkan dengan keuangan daerah di Jambi saat ini dengan adanya efisiensi, maka jika tidak dibantu oleh pemerintah pusat akan sulit.
Bahkan Pemprov Jambi juga saat ini sedang berjuang mendapatkan PI dari petrochina dan berharap menteri ESDM bisa membantu terkait hal ini.
“Mudah mudahan apa yang menjadi harapan minta semua bisa tercapai,” pungkasnya.


























