SEKATOJAMBI.COM, JAMBI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi telah melakukan pemetaan terhadap sejumlah TPS yang masuk dalam kategori Terluar, Terjauh dan Terisolir (3T) pada Pilkada Serentak 2024.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua KPU Provinsi Jambi, Iron Sahroni bahwa TPS yang masuk dalam daerah 3T ini tersebar di sejumlah Kabupaten, seperti Bungo, Tebo, Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Batanghari, Muaro Jambi, Merangin, Sarolangun dan Kerinci.

“Secara umum ada beberapa Kabupaten kondisi geografisnya dalam konteks distribusi logistik itu mengalami kendala,” ucapnya, Kamis (21/11/2024).

Daerah 3T ini terdapat kendala distribusi logistik karena aksesnya yang sulit, seperti kondisi jalan tidak bagus, kondisi tanah berlumpur, jalur distribusi lewat air ataupun jarak tempuhnya jauh.

Seperti di Bungo, ada 6 Kecamatan yang wilayah TPSnya berada dalam kondisi dengan akses yang sulit, yakni di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang ada 31 TPS, Bathin II Pelayang ada 15 TPS, Jujuhan Ilir 19 TPS, Pelepat 61 TPS, Bathin III Ulu 23 TPS dan Pelepat Ilir 83 TPS.

Kemudian Tebo terdapat 3 Kecamatan, yakni VII Koto Ilir, Tebo Ilir dan Sumai.

Di Kabupaten Batanghari terdapat 23 TPS yang masuk dalam kategori daerah 3T, yakni di Kecamatan Maro Sebo Ulu.

Sementara di Kabupaten Muaro Jambi, untuk daerah Terjauh yakni di Desa Tanjung Lebar Kecamatan Bahar Selatan dan Desa Sungai Aur Kecamatan Kumpeh.

Wilayah akses tersulit di Desa Tanjung Lebat Dusun Sungai Jerat kecamatan Bahar Selatan dan Desa Persiapan Sawit Mulyo Rejo kecamatan Sungai Gelam.

Wilayah perairan di Desa Rantau Majo, Kedotan Keranggan dan Tantan Kecamatan Sekernan, Desa Manis Mato, Rukam dan Kemingking Luar di kecamatan Taman Rajo, Desa Rondang, Londerang, Rantau Panjang dan Sungai Aur Kecamatan Kumpeh.

Di Merangin juga terdapat sejumlah TPS yang ada di Kecamatan Jangkat, Tabir Barat dan Nalo Tantan.

“Di Kecamatan Tabir Barat itu di Desa Air Liki Baru, jarak tempuhnya 5 jam, kondisi medan berat dan jauh, distribusi menggunakan perahu boat,” lanjutnya.

Di Tanjabbar juga terdapat sejumlah daerah di Kecamatan Renah Mendaluh, Pengabuan, Tebing Tinggi, Senyerang dan Seberang Kota.

Kemudian di Tanjabtim ada di Kecamatan Sadu dan Rantau Rasau.

“Di Sadu sejumlah TPS harus menggunakan kapal seperti di Sungai Benuh ada 1 TPS, Labuan Pering 4 TPS, Sungai Cemara 2 TPS, kemudian ada juga yang harus menggunakan pick up double gardan yakni di Air Hitam Laut, Sungai Jembat dan Sungai Sayang. Kalau di Rantau Rasau itu ada di Desa Marga Mulya di TPS 3 aksesnya sulit menggunakan kapal,” jelasnya.

Selain itu juga terdapat sejumlah TPS di Sarolangun dan Kerinci yang aksesnya juga sulit.

Kata Iron daerah-daerah tersebut membutuhkan perhatian khusus dari kpu kabupaten untuk merencanakan distribusi logistik.

“Distribusi logistik itu dimulai dari daerah sulit dijangkau sampai daerah yang mudah dijangkau, kita minta daerah yang sulit dijangkau ini menjadi prioritas diberangkatkan di H-3 atau hari pertama dalam perencanaan distribusi logistik,” pungkasnya.