
Tak tinggal diam Abdullah salah seorang aktivis yang cukup vokal juga mengkritisi bahwa inilah salah satu indikasi penyebab adanya dugaan kelangkaan BBM subsidi di SPBU diwilayah Provinsi Jambi.
Tambah Abdullah bagaimana tidak dalam tengki mobil itu 16 ribu liter, namun dalam perjalan sudah dibongkar oleh Oknum dengan jumlah yang tidak sedikit.
Kami menduga bahwa oknum tersebut bersekongkol dengan pimpinannya untuk melakukan penyimpangan dalam pendistribusian BBM subsidi yang seharusnya itu menjadi hak masyarakat Jambi, namun ntah brapa Ton, sehingga menimbulkan kekurangan volume yang sebenarnya. Bagai mana mungkin mereka berani kalau tidak ada restu dari pimpinannya karna mobil itu katanya dilengkapi dengan GPS dan CCTV.
Maka dari Itu kami atas nama Aktivis Jambi yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Anti Mafia Migas Mendesak .
1. PT. Pertamina Kasang dan PT. Elnusa Petrofin harus bertanggung jawab atas Dugaan Pembiaran dan Kelalain terkait lemahnya pengawasan terhadap pendistribusian BBM dari Depot Pertamina ke SPBU diwilayah Provinsi Jambi.
2. Mendesak PT. Pertamina dan PT. Elnusa Petrofin melakukan pengawasan lebih ketat atas pendistribusian BBM untuk menjamin ketersediaan BBM di SPBU untuk menghadapi libur lebaran yang tinggal menghitung hari.
3. Mendesak PT. Pertamina untuk mengevaluasi Kontrak Kerja Sama Pengangkutan BBM dikarenakan ini sangat merugikan pemilik SPBU dan Masyarakat selaku user (Pengguna) BBM tersebutĀ
4. Mendesak Dirut PT. Pertamina Persero mengevaluasiĀ kinerja dan mencopot Executive General ManagerĀ Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, dan Fuel Terminal Manager Jambi karena ini mereka tidak bisa saling lempar antara Pertamina dan Elnusa, mereka itu satu kesatuan. Mereka adalah mitra kerja Tutup Abdullah
Penulis : Hafiz
























