SEKATOJAMBI.COM, Jakarta – Puluhan pemuda dan mahasiswa jambi yang tergabung dalam
Aliansi Koalisi Masyarakat Anti Korupsi & Manipulasi (KONAMI), melakukan aksi unjuk rasa di depan BAHARKAM MABES POLRI Jakarta pada Kamis, 08/6/23
Aksi yang dikawal oleh puluhan personil polisi ini berlangsung dengan kondusif, para pendemo mendesak agar MABES POLRI membentuk tim khusus guna memberantas tindakan penjarahan benda cagar budaya milik Negara tersebut yang berada di perairan sungai batang hari Desa Tanjung Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi.
Dalam orasinya yang diteriakan oleh Korlap nya Andri, ” kami mendesak pihak Mabes Polri agar membentuk tim khusus guna memberantas kegiatan ilegal pemburuan benda cagar budaya yang mempunyai nilai sejarah yang tak ternilai harga nya.
Ketika benda² cagar budaya tersebut berpindah tempat dan dijual ke pasar gelap (black market) maka akan berdampak pula pada tergerus nya nilai sejarah jambi yang mempunyai histori tentang kejayaan Jambi pada tempo dulu, dan aktivitas” Hunters ” tersebut jelas² melanggar UU No 11/2010 Tentang larangan mengambil barang² purbakala” teriak Andri
Saat pemaparan tentang kegiatan ilegal yang dilakukan oleh para “Hunters” yang didominasi dari orang” luar jambi (Palembang),para pendemo menerangkan secara gamblang.
Rahmadi, ” kami minta kepada Bapak Kapolri JendralPol Listyo Sigit Prabowo, agar mengambil langkah cepat dan tegas dalam memberantas kegiatan penjarahan BCB di Desa Tanjung, karena kami menduga aktivitas haram tersebut sudah di bekingi oleh oknum² Aparat penegak Hukum dan oknum Pejabat terkait di kabupaten Muaro Jambi ” tegas Rahmadi
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muaro Jambi, Firdaus, dikonfirmasi Via WhatsApp nya tidak memberikan jawaban terkait isu yang berkembang, hingga berita ini ter-publis.
Dari sumber yang terpercaya, bahwa para “Hunters” atau pembeli sekalian pemodal pada kegiatan penjarahan BCB di desa tanjung ada puluhan orang,dan bahkan ada yang dari Batam.
Semoga pihak-pihak terkait bisa secepatnya melakukan langkah² Strategis guna menyelamatkan benda² cagar budaya dan harta karun yang sudah sangat banyak di bawa keluar Jambi Oleh para kolektor dan Hunters, melalui black market.
(***)
