SEKATOJAMBI.COM, JAMBI – Polemik pendirian stockpile dan jalur angkutan batubara di Kelurahan Aur Kenali dan Desa Mendalo Darat Jambi terus berlanjut. Majelis Daerah (MD) KAHMI Muaro Jambi ikut mendesak pemerintah untuk menghentikan aktivitas tersebut secara permanen.
Ketua Umum MD KAHMI Muaro Jambi, Yasril, menegaskan pemerintah harus segera mendengarkan suara masyarakat yang sudah lama menolak keberadaan stockpile dan jalur batubara.
“Harusnya pemerintah dengarkan suara rakyat, karena mereka adalah pemegang amanah rakyat. Hari ini rakyat meminta agar pembangunan stockpile dan jalur angkutan batubara di Aur Kenali dan Mendalo Darat itu dihentikan serta ditutup secara permanen,” katanya, Selasa (17/9/2025).
Ia juga mengingatkan pemerintah agar tidak meremehkan kekuatan masyarakat.
“Jangan main-main dengan people power. Sejarah mencatat banyak peristiwa besar terjadi karena gelombang rakyat yang kecewa terhadap penguasa. Peristiwa yang baru saja terjadi di Jakarta dan beberapa daerah di Indonesia harus jadi pelajaran. Kalau masyarakat sudah menuntut haknya, apalagi soal HAM, kesehatan, dan kenyamanan hidup, itu tidak bisa ditawar lagi,” tegasnya.
Menurut Yasril, dampak negatif dari stockpile batubara di tengah permukiman lebih besar dibanding manfaatnya. Hal ini, katanya, sudah terbukti di Sumsel dan beberapa wilayah di Jambi.
“Para pengambil kebijakan jangan abai terhadap tuntutan rakyat. Jangan sampai nanti sudah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan baru diakomodir,” ujarnya.
Yasril menambahkan, penolakan masyarakat terhadap stockpile dan jalur batubara ini bukan hal baru.
“Gerakan ini sudah ada sejak 2023. Artinya emosi warga sudah menumpuk. Pemerintah mestinya sudah punya kajian ilmiah yang matang dan objektif agar bisa mengambil keputusan yang bijak dan cepat,” tutupnya.