JAMBI – Program mudik gratis, dinilai sangat membantu bagi para pemudik. Apalagi, bagi masyarakat yang kesulitan membeli, atau kehabisan tiket.
Pemerintah pusat juga telah melaksanakan program mudik gratis untuk lebaran Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Beberapa daerah lain juga melakukan hal serupa. Sayangnya, hal ini tak berlaku di Provinsi Jambi.
Ismed Wijaya, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi mengatakan, pihaknya tidak memiliki anggaran untuk memfasilitasi angkutan lebaran tersebut.
Sehingga tidak ada armada yang disediakan oleh Dishub Provinsi Jambi untuk mengantar pemudik.
“Tahun 2023 ini, kita tidak punya anggaran untuk angkutan lebaran. Jadi Pemprov tidak sediakan angkutan lebaran,” katanya.
Namun, lanjut Ismed, jika ada pihak swasta yang akan memfasilitasi angkutan lebaran itu, pihak Dishub siap berkoordinasi untuk melaksanakan kesiapannya.
Dia mengatakan, biasanya pelaksanaan kesiapan angkutan lebaran, adalah mendekati libur bersama. Pihaknya bersama UPTD Terminal Simpang Rimbo, akan melakukan pengecekan terhadap kesiapan angkutan lebaran itu.
Pengecekan, disebutkannya baik terhadap fisik angkutan lebaran yang digunakan, serta pemeriksaan terhadap sopir yang membawa angkutan lebaran itu.
“Membantu kesiapan prosedur kendaraan yang akan digunakan, cek fisik, cek sopirnya juga. Biasanya dilaksanakan di UPTD Terminal Simpang Rimbo, nanti menjelang pelepasan angkutan lebaran itu,” katanya.
Ismed juga mengatakan, pengecekan fisik kendaraan sangat penting. Karena ini menyangkut keselamatan penumpang, apalagi dengan rute perjalanan yang cukup jauh, ke luar Provinsi Jambi.
Sementara pengecekan sopir, juga selalu dilaksanakan, karena kondisi fisik sopir juga menentukan keselamatan penumpang nantinya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan kembali mengadakan program mudik gratis pada lebaran tahun ini.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kemenhub Djarot Tri Wardhono mengatakan, mudik gratis tahun ini menggunakan moda transportasi kereta api.
Untuk anggaran mudik gratis tahun ini, kata Djarot angkanya meningkat dua kali lipat dari tahun lalu yakni sebesar Rp 10 miliar dengan kuota mencapai 10.440 sepeda motor.
Ia juga mengatakan Tahun lalu cuma Rp5,4 miliar, untuk tahun ini naik dua kali lipat jadi Rp10 miliar karena kuota tahun Ini mengalami peningkatan 3 kali lipat.
Mengenai Tidak ada perbedaan signifikan dari program tahunan ini. Hanya saja saat ini pemilik motor bisa satu kereta dengan kendaraannya.
Pemilik kendaraan hanya perlu membayar tiket kereta Rp10.000 untuk tujuan yang jaraknya kurang dari 330 kilometer (km) dan Rp20.000 untuk jarak 330 km ke atas. Sedangkan untuk angkut motornya digratiskan
Tim Redaksi