SEKATOJAMBI.COM, JAMBI – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi melantik Yan Iswara Rosya sebagai Kepala OJK Provinsi Jambi.

Pelantikan Yan Iswara ini dilantik oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar di Kantor OJK Pusat, Wisma Mulia 2, Jakarta.

Yan Iswara Rosya menggantikan posisi Yudha Nugraha Kurata sebagai Kepala Kantor OJK Provinsi Jambi yang baru saja mengakhiri masa tugasnya.

Prosesi pelantikan dan serah terima jabatan Kepala OJK Jambi itu dihadiri oleh jajaran Dewan Komisioner OJK.

Selain Jambi, Mahendra Siregar juga melantik Kepala Kantor OJK sejumlah provinsi lainnya. Juga ada pejabat di Kantor OJK Pusat.

Pejabat yang dilantik adalah Dino Milano Siregar sebagai Kepala Departemen Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK Pusat.

Kemudian, Adi Dharma sebagai Kepala OJK Banten, Haramain Billady sebagai Kepala OJK Purwokerto, Rochma Hidayati sebagai Kepala OJK Kalimantan Barat, Fatwa Aulia sebagai Kepala OJK Papua, Bismi Maulana Nugraha sebagai Kepala OJK Sulawesi Tenggara, Bonny Hardi Putra sebagai Kepala OJK Sulawesi Tengah, dan Farid Faletehan sebagai Kepala OJK Bangka Belitung.

Mahendra Siregar menegaskan, OJK berkomitmen terus mendukung pertumbuhan pembangunan nasional melalui penguatan organisasi OJK. Diantaranya melantik pimpinan baru di satuan kerja kantor pusat dan kepala OJK daerah.

Mahendra berharap para pejabat yang baru dilantik ini bisa mendukung program pemerintah meningkatkan pertumbuhan pembangunan Indonesia.

Pergantian pejabat di kantor pusat dan Kantor OJK Daerah sejalan dengan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).

Undang-Undang tersebut mengamanatkan OJK untuk terus menguatkan sektor jasa keuangan, dan semakin berkontribusi dalam pembangunan nasional melalui pengembangan perekonomian di berbagai daerah.

Mahendra menjelaskan pendirian kantor OJK di daerah bertujuan untuk memperkuat tugas-tugas OJK, dan semakin memperkuat pengembangan perekonomian daerah.

“Banyak sekali program utama yang harus dilaksanakan dalam 2 tahun terakhir. Sampai saat ini masih dilakukan melalui pembenahan dan penguatan industri jasa keuangan,” katanya.